Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi di Jabar
Golkar Prediksi Muncul Nama Kejutan
JAKARTA – Kontestasi pilkada Jawa Barat (Jabar) memang masih satu tahun lagi. Namun, sejumlah nama mulai dimunculkan dan berebut elektabilitas. Berdasar survei yang dilakukan Poltracking Indonesia, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) masih unggul di urutan pertama.
Dari berbagai simulasi yang dilakukan Poltracking, mulai 25 nama sampai 5 nama calon, RK selalu unggul. ”Jika lima kandidat pun, RK masih unggul dengan 42,75 persen. Jauh dari urutan kedua Deddy Mizwar dengan 16,38 persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, kemarin (8/6).
Selain dua nama tersebut, sejumlah nama potensial untuk dicalonkan. Antara lain Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, politikus Demokrat Dede Yusuf, ulama kondang Aa Gym, politikus PAN Desy Ratnasari, Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan politikus PDIP yang juga mantan calon gubernur Jabar Rieke Diah Pitaloka.
Hanta mengatakan, tingginya elektabilitas RK disebabkan tingginya persepsi masyarakat terhadap sosok itu. Dari tujuh aspek yang dinilai, wali kota berlatar belakang arsitek tersebut unggul atas calon lain. Tujuh aspek tersebut adalah peduli dan merakyat, jujur dan antikorupsi, berprestasi, berani dan tegas, mampu memimpin, kreatif dan inovatif, serta cerdas dan pintar. ”Satu-satunya yang tidak unggul hanya dari aspek religius atau kealiman. Aa Gym di urutan nomor satu,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, yang terpotret dalam survei tersebut masih sangat dini. Dengan waktu satu tahun, segala potensi perubahan masih sangat mungkin terjadi. Khususnya jika melihat pengalaman di pilkada DKI Jakarta lalu.
Nusron mengatakan, di luar nama-nama yang muncul saat ini, promosi dan degradasi masih bisa terjadi. Bahkan, dia menyebut potensi munculnya nama kejutan. ”Ini masih jauh. Kalau Mbak Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Red) turun, bisa memorak-porandakan,” ujarnya dengan suara meledak-ledak.
Terkait dengan jagoan dari Partai Golkar, Nusron belum bisa memastikan. Saat ini nama Dedi Mulyadi yang notabene kader memang muncul. Namun, DPP belum sampai pada tahap memutuskan. Termasuk menentukan di posisi gubernur atau wakil gubernur.
Pernyataan senada disampaikan politikus PAN Yandri Susanto. Pria yang juga anggota komisi II itu mengatakan, partainya masih menimbang-nimbang di pilkada Jabar. Namun, dengan suara yang tidak banyak, dia memastikan hanya akan ngotot untuk posisi wakil. ”Untuk posisi Wagub, kami punya banyak pilihan,” ujarnya.
Dari sekian banyak kader di Jabar, PAN sudah mengantongi dua nama. Yakni Desy Ratnasari yang kini duduk di Senayan dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Namun, dari keduanya, diakui Desy lebih berpeluang. (far/c11/fat)