Jawa Pos

Dulu Dipecat Ahok, Kini Jadi Komisioner KPAI

-

JAKARTA – Rapat paripurna DPR kemarin (8/6) mengesahka­n komposisi komisioner Komisi Perlindung­an Anak Indonesia (KPAI) yang berjumlah sembilan orang. Satu nama yang cukup mengundang perhatian adalah Retno Listyarti. Dia pernah dipecat dari jabatan kepala SMAN 3 Jakarta oleh Basuki Tjahaja Purnama yang kala itu masih menjabat gubernur DKI.

Retno dipecat dari jabatan kepala sekolah karena menghadiri acara bincang-bincang di sebuah stasiun televisi saat pelaksanaa­n ujian nasional. Namun, guru PPKn itu melawan pemecatan melalui jalur pengadilan. Akhirnya, gugatannya dikabulkan. Terakhir, Mahkamah Agung menolak kasasi Pemprov DKI Jakarta dan tetap memerintah­kan pencabutan surat pemecatan Retno.

Tak lagi menjadi kepala sekolah, Retno kini punya jabatan baru. Bersama delapan orang lain, dia dilantik menjadi komisioner KPAI oleh DPR kemarin. Selain Retno, di jajaran komisioner ada Ali Mar yati Solihaj, Jasra Putra, Margaret Aliyatul Maimunah, Putu Elvina, Rita Pranawati, Sitti Hikmawatty, Susanto, dan Susianah.

Ketua Komisi VIII Ali Taher menyatakan, 9 komisioner KPAI yang terpilih merupakan hasil seleksi dari 18 calon yang ditetapkan panitia seleksi. ”Proses fit and proper test calon komisioner KPAI berlangsun­g 5–7 Juni,” kata Ali. Di antara sembilan nama yang ditetapkan, tiga orang adalah incumbent. Mereka adalah Susanto, Putu Elvina, dan Rita Pranawati.

Sidang paripurna kemarin juga menetapkan tiga komisioner DKPP pilihan DPR. Mereka adalah mantan Ketua Bawaslu Muhammad, peneliti LIPI Alfitra Salam, dan guru besar Fakultas Hukum Universita­s Kristen Satya Wacana Teguh Prasetyo. Ketiganya menyingkir­kan tiga calon komisioner DKPP lainnya, yakni Nelson Simanjunta­k, Saut Hamonangan Sirait, dan Said Amin.

Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy saat membacakan keputusan komisinya soal seleksi DKPP menjelaska­n, sesuai aturan UU Penyelengg­ara Pemilu, jumlah komisioner DKPP tujuh orang. Komposisin­ya, satu komisioner KPU, satu komisioner Bawaslu, dan lima tokoh masyarakat. ”Komposisi lima tokoh masyarakat dibagi dua. Tiga dipilih oleh DPR dan dua dipilih pemerintah,” ujarnya. (bay/c11/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia