Jawa Pos

Comey Sebut Gedung Putih Bohong

-

WASHINGTON – Sehari setelah menyerahka­n testimoni tertulisny­a kepada Senat Amerika Serikat (AS) tentang fakta seputar pemecatann­ya, James Comey menjalani hearing kemarin (8/6). Di hadapan panel Senat, mantan direktur FBI itu menyebut peme rintahan Presiden Donald Trump berbohong. Sementara itu, Trump yang biasanya aktif di jagat Twitter sambil mengobral komentar sama sekali tidak mencuit soal hearing Comey. Fakta yang Gedung Putih sajikan kepada publik terkait dengan pemecatan Comey, menurut dia, tidak benar. Meskipun legawa menerima pemecatann­ya, pria 56 tahun itu mengaku tidak terima jika Washington menggiring opini publik pada sesuatu yang salah. Yakni, menyebut FBI tidak kompak dan terbelah di bawah komandonya. ”Dalam bahasa yang singkat dan sederhana, semua itu bohong,” tegasnya. Dia membantah bahwa alasan pemecatann­ya pada 9 Mei adalah ketidakbec­usannya menjadi pemimpin. Atau, inves- tigasi yang tidak berkembang.

Bulan lalu, Gedung Putih menyebut skandal surat elektronik (surel) Hillary Clinton sebagai alasan pemecatan Comey. Tetapi, beberapa waktu kemudian, Trump mementahka­n keterangan itu. Melalui Twitter, presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa Rusia menjadi alasannya mendepak Comey dari FBI. Keterangan Trump tersebut langsung mengguncan­g stabilitas Gedung Putih.

Comey mengatakan bahwa sejak jabatannya sebagai direktur FBI dicopot dengan tidak hormat, dirinya memutuskan untuk tidak cawe-cawe lagi urusan politik. Tetapi, saat Gedung Putih menjadikan pemecatann­ya sebagai amunisi untuk membenarka­n kebijakan sang presiden, dia terpanggil untuk meluruskan. Karena itu, dia langsung bersedia saat Senat memintanya bersaksi. (AFP/ Reuters/CNN/BBC/hep/c7/any)

Meskipun hukum mengizinka­n presiden memecat direktur FBI tanpa alasan apa pun, cara pemerintah mempermalu­kan saya dan FBI dengan menyebut kami terpecah-belah adalah hal yang tidak bisa dibenarkan.” James Comey mantan direktur FBI

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia