Jawa Pos

Hafal 30 Juz Hanya dalam 5 Bulan

-

LOTIM – Thalia Sharafina bukan remaja biasa. Dara kelahiran Anjani, Lombok Timur, 8 Januari 2003, itu berhasil menghafal Alquran sebanyak 30 juz dalam waktu yang sangat singkat. Hanya lima bulan. Siswa kelas VIII di SMP Islam Terpadu Dhiaul Fikri Islamic Boarding School di Sakra Barat, Lombok Timur, itu memang memiliki daya ingat di atas rata-rata. ”Awal-awalnya sih, saya bisa hafal dua atau tiga lembar sehari, tapi makin lama bisa 1 juz sehari,” tutur belia bersahaja itu kepada Radar Lombok ( Jawa Pos Group) kemarin (8/6). Anak pertama pasangan Abdul Maad Mukmin dan Nur’aini tersebut sebenarnya tidak pernah membayangk­an bisa menjadi penghafal Alquran. Apalagi, sejak kecil dia tidak tergiur untuk melakukan hafalan secara rutin. ”Malah waktu SD, saya kesannya jadi anak nakal gitu,” ucap remaja yang hobi menulis tersebut.

Memiliki ibu seorang guru dan ayah penghafal Alquran tidak mengetuk hati Thalia untuk menghafal ayat-ayat suci Ilahi. Ia ingin menjalani hidup normal seperti remaja seusianya. Bisa bermain semaunya dan bergembira ria di media sosial (medsos).

Keinginan tersebut baru muncul setelah Thalia masuk semester kedua di SMPIT Dhiaul Fikri Sukarara. ”Waktu itu, saya merasa ada keinginan kuat untuk ikut program hafal Alquran 30 juz selama 6 bulan. Secara tiba-tiba saja keinginan kuat itu muncul,” kenangnya.

Program yang didesain untuk menghafal Alquran selama 6 bulan tersebut mampu dituntaska­n Thalia dalam waktu 5 bulan. Tepat pada September 2016, dia menghafal 30 juz Alquran lengkap dengan tajwidnya.

Pagi, siang, sore, dan malam selalu disibukkan diri dengan Alquran. ”Banyak teman saya yang protes, tidak capek apa menghafal mulu kata mereka. Tapi, saya selalu berusaha menjaga keinginan- keinginan yang negatif dan tidak terpengaru­h teman-teman untuk bermain. Ya Allah, orang tua saya sampai menangis saat saya sudah hafal Alquran. Mereka tidak pernah sangka saya bisa,” ucapnya.

Ada satu kekuatan yang membuatnya terus bertahan. ”Kalau ada masalah, saya tinggal menghafal atau ulangi hafalan. Jadi tenang lagi deh,” ucapnya.

Bukan hanya ketenangan yang didapatkan. Prestasi akademi Thalia juga menonjol. Prestasiny­a terus membaik dan menjadi juara satu. ”Alhamdulil­lah, saya juga tidak pernah galau-galau begitu. Tenang deh pokoknya hidup kita kalau hafal Quran,” kata Thalia yang bercita-cita menjadi pengusaha.

Atas kemampuann­ya menghafal Alquran, Thalia berhasil menjadi juara kedua tahfidz tingkat NTB di salah satu ajang yang diselengga­rakan pada Mei 2017. Sebelumnya, Thalia menjadi juara pertama tingkat kecamatan dan juara kedua tingkat kabupaten. (azwar/c21/ami)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia