8 Jam, Tiga Kecamatan Terendam
Arus Lalu Lintas Lumpuh Total
BANYUWANGI – Hujan deras selama delapan jam yang melanda wilayah Rogojampi dan sekitarnya kemarin (8/6) mengakibatkan puluhan rumah terendam. Banjir dadakan tersebut disebabkan meluapnya air sungai yang tidak mampu menampung air hujan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, puluhan rumah terendam. Jalanan pun macet. Luapan air sungai tidak hanya dirasakan warga Rogojampi. Dua kecamatan, yakni Blimbingsari dan Singojuruh, juga terendam air hujan.
Di Rogojampi, banjir terparah melanda perkampungan penduduk di Gang Sawo, Dusun Maduran. Banjir juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Singojuruh dan Blimbingsari.
”Semua barang elektronik saya rusak. Alat dapur juga rusak,” ujar Bayu Bachtiar, 37, salah seorang warga Gang Sawo, Dusun Maduran, Desa Rogojampi.
Luapan air tersebut masuk ke rumah warga. Sejumlah perabot rumah tangga seperti meja, kursi, dan kasur terendam air. Praktis, warga hanya bisa meratapi luapan air yang masuk ke rumah.
Sebelum air masuk ke rumah, warga melakukan sejumlah antisipasi. Misalnya, memasang balok kayu, kain, dan tumpukan karung berisi pasir. Segala upaya dilakukan untuk menghalau air agar tidak masuk ke ruangan rumah.
”Air mulai naik ke perkampungan sekitar pukul 07.00, setelah itu bertambah besar dan tinggi,” ungkap Saiful, 40, warga Gang Sawo.
Banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak 2000. Meski banjir menggenangi rumah warga, air banjir tidak sampai meluber ke jalan raya dan menganggu arus lalu lintas.
”Banjir seperti ini pernah terjadi pada 1997, tapi lebih parah kali ini,” terang Mahmud, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi.
Luapan aliran sungai Dam Joyo mengalir deras di jalan raya protokol Rogojampi. Praktis, akibat aliran air ke jalan raya tersebut, arus lalu lintas dari arah Banyuwangi menuju Srono dan sebaliknya lumpuh total. Kepadatan arus lalu lintas menumpuk hampir di seluruh badan jalan protokol Rogojampi.
Aparat kepolisian, TNI-AD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi bersama warga bahu-membahu mengatur lalu lintas dan membantu warga yang motornya mogok. ”Anggota kami bersiaga di setiap persimpangan jalan untuk mengatur arus lalu lintas dan mengimbau warga yang melintas agar berhati-hati,” ujar Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri.
Banjir juga menggenangi seluruh halaman Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi. Pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut lumpuh total karena ketinggian air mencapai 1 meter. Dinding pagar puskesmas di sisi selatan ambrol akibat diterjang derasnya aliran air.
Karena air semakin tinggi, lima pasien yang dirawat inap terpaksa dievakuasi dan dialihkan ke puskesmas terdekat yang lebih aman. Yakni, Puskesmas Gladag dan Puskesmas Kabat.
Bukan hanya di Puskesmas Gitik, pelayanan di kantor Kecamatan Rogojampi juga lumpuh. Kantor yang berada di tepi jalan raya itu ikut terendam banjir.
Camat Rogojampi Nanik Machrufi terjun langsung ke desa yang terendam banjir. Menurut dia, di Kecamatan Rogojampi, ada tujuh desa yang terendam banjir. Yakni, Desa Pengatigan, Desa Rogojampi, Desa Gitik, Desa Mangir, Desa Aliyan, Desa Kedaleman, dan Desa Bubuk. (ddy/aif/c21/diq)