Agar Mantap Berada di Puncak
SOLNA – Performa Prancis di fase kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A memang mantap. Hingga paro pertama atau lima pertandingan yang sudah dijalani, runner-up Euro 2016 itu tidak terkalahkan dengan empat kemenangan dan sekali seri.
Namun, hasil tersebut tidak menjadi jaminan bahwa Prancis bakal melenggang mulus menuju Rusia tahun depan. Ganjalan pertama tersaji ketika pasukan Didier Deschamps itu menantang peringkat kedua, Swedia, pada
matchday keenam di Friends Arena, Solna, dini hari nanti.
Dengan gap dua tim yang hanya terpaut tiga poin (13-10), kemenangan pun menjadi hal yang wajib bagi Les Bleus, julukan Prancis, jika ingin lolos otomatis menuju putaran final tahun depan. Sebab, jika mereka sampai kandas di Solna, Swedia berhak menjadi penguasa klasemen karena unggul selisih gol.
Disinggung tentang itu, Deschamps menanggapinya dengan enteng. Secara tersirat, dia tidak merasa khawatir jika saja Prancis harus menjadi runner-up. Sebab, masih ada empat laga ke depan sehingga peluang untuk menjadi nomor satu tetap ada.
”Karena itu, laga ini bukanlah laga yang menentukan,” kata Deschamps. ”Pen- ting, iya. Kami tetap harus mengejar tiga poin. Namun, kami tidak akan terlalu mencurahkan perhatian kami ke laga ini,” lanjutnya. Eks allenatore Juventus dan Olympique Marseille tersebut menuturkan mendapat modal berharga untuk menghadapi permainan tuan rumah yang disebutnya begitu terorganisasi. Paling utama adalah cara Hugo Lloris dkk bermain ketika membantai Paraguay lima gol tanpa balas di Rennes (3/6). Kemenangan uji coba itu merupakan reaksi setelah ditundukkan oleh Spanyol 0-2 di Saint-Denis (29/3). Deschamps makin puas lantaran Prancis bisa mencetak gol cepat via Olivier Giroud pada menit keenam. Selain Giroud, serangan Prancis bakal bertumpu kepada Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe Lottin dari bangku cadangan. ”Semua pemain di tim ini memiliki kualitas yang sangat unik sehingga aku memiliki banyak variasi,” jelas pelatih 48 tahun tersebut.
Jika lini depan dinilai Deschamps sudah mantap, benteng lini belakang bakal makin kukuh dengan kembalinya Raphael Varane ke skuad dengan julukan lain Tim Ayam Jantan itu. Sebelumnya, Varane harus absen dalam dua laga partai terakhir Prancis karena harus berkutat dengan hamstring selama sebulan pada 23 Februari sampai 31 Maret. Terpisah, pelatih Blagult, sebutan Swedia, Janne Andersson berharap bisa mengamankan angka penuh di depan ribuan publik sendiri. Tentunya, jika Andreas Granqvist dkk sampai kalah, posisi mereka terancam dikudeta oleh Bulgaria yang hanya terpaut satu angka (10-9). Bulgaria pun hanya akan melawan tim lemah Belarus di Borisov Arena pada momen yang bersamaan. ”Tim ini mampu untuk memberikan tantangan bagi Prancis besok (dini hari nanti),” ungkap Andersson dikutip dari Fo tbol i skanalen . ( apu/ c20/ tom)