Giroud Semakin Dipercaya
KETIKA Karim Benzema tersandung masalah pidana gara-gara pemerasan menggunakan video seks rekan senegaranya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena, Didier Deschamps langsung memercayakan lini depan kepada bomber Arsenal Olivier Giroud untuk menyongsong Euro di rumah sendiri tahun lalu. Sebuah pilihan yang mengundang tanda tanya dari fans Prancis.
Sebab, pada musim 2015–2016 performa Benzema tengah moncer dengan 28 gol dari 36 laga di semua kompetisi. Berbanding 24 gol dari 53 pertandingan di semua ajang milik Giroud. Toh, selain Benzema, Prancis masih memiliki sosok penyerang tengah berkualitas dalam diri Andre-Pierre Gignac, yang menceploskan 33 gol dalam 53 laga bersama raksasa Meksiko Tigres UANL di musim yang sama.
Namun, Giroud berhasil membungkam kritik tersebut dengan torehan tiga gol dan mengantar Prancis menjadi runner-up. Sepanjang 2016 pun pemain 30 tahun itu menceploskan delapan gol dari 14 pertandingan. Itulah yang membuat Deschamps kembali memberikan garansi utama kepada Giroud pada tahun ini.
Meski begitu, situasinya sedikit berbeda. Jika tahun lalu Giroud merupakan andalan The Gunners, julukan Arsenal, di musim ini Giroud lebih sering menghabiskan waktunya sebagai penghangat bangku cadangan. Di Premier League, meski mencatat 29 penampilan, hanya 11 kali dia memulainya sejak menit pertama.
Giroud kalah bersaing dengan bintang Cile Alexis Sanchez yang lebih sering dipasang sebagai bomber tunggal. Meskipun lebih sering menjadi pengganti, eks pilar Montpellier itu masih trengginas dengan menceploskan 12 gol dan berkontribusi 3 assist.
Ketika menggilas Paraguay 5-0 di uji coba (3/6), Giroud menyumbang hat- trick pada menit ke-6, 13, dan 69. Itulah yang menjadi dasar keyakinan Deschamps. ”Giroud tetaplah pencetak gol utama ka mi,” kata Des champs kepada L’Equipe. (apu/c9/tom)