Risma Ingin Tuntas Membangun Surabaya
SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut dalam pemilihan umum gubernur Jatim pada 2018. Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setuju bahwa Risma akan absen dalam kontes politik tersebut.
Yang membuat Megawati paham adalah keinginan Risma untuk menyelesaikan sumpah jabatannya di Surabaya hingga rampung. ”Saya jelaskan ke Ibu (Mega), saya belum selesai. Masih ada laporan orang miskin. Dia paham karena aku berangkat dari sumpahku,” papar Risma kemarin. Dengan kata lain, Risma ingin tuntas dalam membangun Surabaya
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tidak mau perjuangannya sia-sia. Risma me-ngaku setiap hari hanya tidur sek-itar dua jam untuk menangani permasalahan Kota Pahlawan. Karena itu, dia tidak mau menganggap remeh tanggung jawab gubernur yang notabene lebih besar.
Bukankah jadi gubernur berarti Risma ”naik kelas”? ”Ini duduk (bukan, Red) sekolah. Sampai sekarang, tak ewangi njlungup
sampek tangan cuklek (saya rela terjungkal sampai tangan patah, Red). Nggak ada juga yang tahu kalau aku setiap malam nangis perkara anak putus sekolah,” ungkapnya.
Terkait pilgub, kemarin bacagub Saifullah Yusuf dengan didampingi pengurus DPW PKB Jawa Timur bertamu ke DPD Partai Golkar di Jalan Ahmad Yani.
Kedatangan bacagub yang akrab disapa Gus Ipul itu disambut Ketua DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suharli dan Sekretaris Sahat Tua Simanjuntak.
Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar menyatakan, ada dua tujuan kedatangan mereka ke rumah beringin tersebut. ”Yang utama adalah untuk mengusung Gus Ipul sebagai gubernur Jawa Timur. Dan yang lebih utama adalah silaturahmi bulan Ramadan,” ucapnya seusai pertemuan kemarin.
Halim juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Golkar terhadap NU. Dia bahkan gembira ketika mengetahui Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto telah memiliki kartu anggota NU (Kartanu).
”Perasaan saya yakin Golkar akan bersama-sama dengan PKB,” ujarnya. Halim menyatakan, pihaknya bakal menginstruksi ranting PKB se-Jatim untuk menyambung silaturahmi dengan cabang- cabang Golkar di kabupaten/kota. ”Ini obsesi kami agar Jatim satu untuk kesejahteraan,” ungkapnya diplomatis.
Nyono Suharli juga menyatakan persetujuannya untuk mengusung Gus Ipul ke kursi cagub dengan bekal jas kuning. ”Kewajiban kita adalah mendukung dan menyukseskan Wagub menjadi gubernur Jawa Timur,” ungkapnya.
Namun, Nyono rupanya tidak serta-merta mengucapkan secara gamblang bahwa Golkar 100 persen pro Gus Ipul. Bupati Jombang itu menyebutkan, dirinya yakin akan popularitas Gus Ipul di seluruh Jatim. Namun, untuk keputusan akhirnya, Nyono tidak berani melangkahi DPP.
”Apa yang nanti kita usulkan ke DPP, mudah- mudahan (disetujui). Senang itu kan ada mekanismenya,” jelasnya. Dia melanjutkan, Golkar tetap akan mempertimbangkan hasil mekanisme survei dan masukan dari pengurus DPC se-Jatim. ”Sehabis Lebaran akan kita mulai mekanisme Golkar,” lanjutnya.
Terkait kemungkinan Golkar melirik calon lain, Nyono tidak berkomentar banyak. Sebelumnya, dia juga mengunjungi salah seorang tokoh lain yang digadang-gadang maju ke arena pilgub, yakni Khofifah Indar Parawansa. ”Kebetulan itu tetangga sama Pak Ketua Umum. Setelah ada buka puasa juga,” katanya soal pertemuan dengan menteri sosial tersebut.
Gus Ipul menyatakan, persaingan antarpartai mungkin tetap ada. Termasuk antara PKB dan Golkar. Bukan hanya ke Golkar, Gus Ipul dan rombongan juga sowan ke DPW Partai Nasdem pada malamnya. (bil/deb/c6/dos)