Cuaca Buruk, Baru Evakuasi 31 Jasad
DAWEI – Pencarian jenazah para penumpang pesawat militer Shaanxi Y-8 milik Myanmar melambat. Kemarin (9/6) hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah pesisir selatan yang menjadi titik fokus pencarian. Di antara total 122 penumpang, tim SAR baru mengevakuasi 31 jenazah. Sebagian langsung dikremasi.
Ratusan warga memadati salah satu rumah duka di Kota Dawei kemarin sore. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada keluarga dan kerabat yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat buatan Tiongkok tersebut pada Rabu (7/6). ’’Suami saya yang akhirnya mengidentifikasi jasad keponakan kami. Sebab, orang tuanya juga meninggal. Saya benar-benar sedih,’’ ujar Khine Zar Win, salah seorang warga.
Adik bungsu Win dan keluarganya tewas dalam kecelakaan tersebut. Bersama para penumpang lainnya, keluarga kecil itu hendak pergi ke Kota Yangon. Mereka biasa menumpang pesawat militer yang rutin menerbangi rute Myeik–Yangon dengan mengangkut warga sipil. Namun, mereka tidak pernah sampai tujuan. Jasad ayah, ibu, dan bocah 2 tahun tersebut ditemukan di Pantai San Hlan, dua jam perjalanan dari Dawei.
Selain keluarga adik Win, ada tujuh jenazah yang membujur kaku dalam peti di rumah duka tersebut. Beberapa pendeta Buddha memimpin doa untuk mereka. Saat doa dipanjatkan, seorang perempuan jatuh pingsan karena terlalu sedih. Dia lantas digotong ke luar ruangan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara itu, tim SAR yang dibantu militer dan warga sipil melanjutkan pencarian korban tewas. Tetapi, hujan deras dan angin kencang membuat mereka tidak bisa menjalankan tugas dengan maksimal. (AFP/Reuters/ hep/c14/any)