Jawa Pos

Lihat Rekaman, Batalkan Penalti

Wasit Fariq Dinilai Lampaui Aturan

-

JAKARTA – Wasit Fariq Hitaba disorot. Dia membuat keputusan kontrovers­ial saat memimpin laga Liga 1 antara PS TNI melawan Persija Jakarta di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (8/6).

Pada menit ke-85, ketika PS TNI tertinggal dua gol, wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah. Sebab, bek Persija Ismed Sofyan melakukan handball di kotak terlarang. Namun, keputusan itu diprotes kubu Persija. Fariq lantas berlari menuju kamera di pinggir lapangan. Nah, setelah melihat rekaman pertanding­an, dia membatalka­n penalti untuk PS TNI.

’’Ini benar-benar pengalaman pertama saya selama berkecimpu­ng dalam dunia sepak bola. Ada wasit yang sudah menunjuk titik putih untuk penalti, tapi tiba-tiba mengubahny­a karena melihat rekaman,’’ kata pelatih PS TNI Ivan Kolev. PS TNI akhirnya kalah 0-2.

Menurut Kolev, keputusan Fariq tersebut tidak hanya merugikan timnya, tetapi juga menurunkan independen­si wasit Indonesia. Sebab, keputusan Fariq untuk melihat rekaman pertanding­an tidak lepas dari tekanan para pemain Persija.

Anggota Komisi Wasit PSSI Purwanto menilai yang dilakukan Fariq melampaui aturan permainan. ’’Sampai saat ini, sepak bola Indonesia belum mengadopsi aturan bila wasit dibenarkan melihat rekaman pertanding­an untuk mengambil sebuah keputusan,’’ ujarnya.

Rekaman pertanding­an bisa digunakan wasit untuk mengevalua­si keputusan setelah laga berakhir. Bukan sebagai dasar untuk mengambil keputusan saat pertanding­an berlangsun­g. Apalagi, saat menganulir keputusann­ya, Fariq tidak berkonsult­asi dengan kapten dari setiap tim.

’’Mengubah keputusan karena ada desakan dan tekanan dari pihak tertentu adalah sesuatu yang tidak dibenarkan,’’ tutur Purwanto. ’’Kami akan mengevalua­si kinerja wasit itu (Fariq, Red) agar menjadi pembelajar­an bagi wasit yang lain,’’ lanjutnya.

Sebelumnya, kepemimpin­an Fariq juga menuai protes PSM Makassar saat laga melawan tuan rumah Perseru Serui. Ketika itu Fariq tidak bereaksi apa- apa saat striker PSM Reinaldo Elias mendapat sikutan keras oleh bek Perseru Zaenuri hingga kejang-kejang. Fariq masuk dalam daftar wasit yang dihukum PSSI pada Mei lalu. Wasit Liga 1 Yeni Krisdianto menyatakan, perubahan keputusan setelah melihat rekaman pertanding­an hanya improvisas­i Fariq. ’’Karena aturan pertanding­an tidak mengenal cara-cara yang dilakukan Fariq itu,’’ jelasnya. Rapat evaluasi antara Executive Committee (Exco) PSSI dengan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), pada 15 Mei lalu, menjatuhka­n hukuman kepada 21 perangkat pertanding­an. Mereka dinilai tidak menjalanka­n tugas dengan baik. Ada tiga wasit Liga 1 yang disankisi. Nah, salah seorang di antaranya adalah wasit Fariq. Hanya, tidak dinyatakan secara rinci bentuk sanksi tersebut. PSSI hanya menyatakan bahwa para perangkat pertanding­an itu diistiraha­tkan. Nyatanya, setelah bertugas pada laga Perseru melawan PSM di pekan keempat Liga 1, wasit Fariq sudah dipercaya lagi memimpin pertanding­an PS TNI melawan Persija dua hari lalu. (ben/c14/ca)

 ?? NELVI/RADAR BOGOR/JPG ?? KONTROVERS­IAL: Wasit Fariq Hitaba mengeluark­an kartu kuning saat memimpin laga antara PS TNI melawan Persija di Stadion Pakansari, Bogor (8/6). Dia membatalka­n keputusan penalti untuk PS TNI.
NELVI/RADAR BOGOR/JPG KONTROVERS­IAL: Wasit Fariq Hitaba mengeluark­an kartu kuning saat memimpin laga antara PS TNI melawan Persija di Stadion Pakansari, Bogor (8/6). Dia membatalka­n keputusan penalti untuk PS TNI.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia