Jawa Pos

Halep Menuju No 1 Dunia

-

PARIS – Grand slam tanah liat Prancis Terbuka sektor tunggal putri memainkan laga puncak malam nanti. Persaingan liar di sektor tersebut memunculka­n kejutan besar dengan tampilnya petenis muda non unggulan asal Latvia Jelena Ostapenko yang menantang finalis 2014 Simona Halep. Siapa di antara keduanya yang merengkuh titel grand slam pertama malam nanti?

Halep tentu datang di titik ini dengan lebih matang. Di semifinal kemarin dini hari, petenis Rumania tersebut menumbangk­an pesaing terkuatnya yang tersisa, yakni unggulan kedua asal Republik Ceko Karolina Pliskova, dalam tiga set 6-4, 3-6, 6-3.

Selain sudah pernah merasakan tampil di partai puncak grand slam, Halep datang di final dengan bekal konsisiten, yakni selalu menembus babak delapan besar dalam dua grand slam terakhir.

Halep hingga kini juga telah me- ngantongi 15 titel WTA. Kali terakhir dia merengkuh gelar tersebut 14 Mei lalu di Madrid Open yang juga turnamen tanah liat. Masih hangat. Saat itu dia menumbangk­an Kristina Mladenovic (Prancis) di final.

’’Sungguh menyenangk­an kembali mencapai final,’’ ucap Halep sebagaiman­a dilansir BBC. ’’Aku akan melawan petenis muda (di final). Ini tantangan besar. Semoga aku bermain lebih baik untuk mengangkat trofi,’’ tambahnya.

Di final Prancis Terbuka 2014, harapan Halep mengangkat trofi rusak di tangan Maria Sharapova. Saat itu dia tumbang dalam tiga set 4-6, 7-6(5), 4-6.

Tiga tahun berselang, Halep kini kembali meraih kesempatan menjadi petenis Rumania ketiga dalam sejarah yang memenangi ajang mayor, menyusul Ilie Nastase dan Virginia Ruzici.

Yang menarik, keduanya juga menjadi kampiun di Prancis Terbuka. Nastase meraih juara pada 1973, sedangkan Rizici pada 1978. Itu juga berarti Halep akan menjadi petenis Rumania pertama yang menjadi kampiun grand slam dalam 40 tahun terakhir jika malam nanti sukses menaklukka­n Ostapenko.

’’Setiap bola akan sangat penting,’’ ucap Halep. ’’Apalagi, aku tidak pernah bertemu dia. Aku telah mempelajar­i beberapa rekaman pertanding­an. Yang jelas, aku datang untuk bertarung habis-habisan,’’ tambah mantan

kedua dunia itu. Halep memang terkenal sebagai petenis pekerja keras. Dia siap ngotot sepanjang pertanding­an. Determinas­inya tinggi sampai akhir, termasuk di lapangan tanah liat yang menghabisk­an energi lebih besar.

Jika mampu menjadi kampiun, Halep juga bakal mendapat hadiah istimewa. Petenis 25 tahun tersebut akan mengudeta Angelique Kerber di takhta nomor satu dunia. Namun, jika dia gagal, Kerber tetap bertengger di posisi tersebut.

Ostapenko berharap, cerita dongengnya di Prancis Terbuka tahun ini berlanjut di partai final. Petenis 20 tahun tersebut membuat semua orang terkejut ketika menumbangk­an petenis-petenis unggulan, antara lain Samantha Stosur (juara Amerika Serikat Terbuka 2011) dan Caroline Wozniacki (mantan ranking pertama dunia) untuk mencapai final.

Predikatny­a yang datang di Paris sebagai petenis non unggulan membuat Ostapenko tanpa beban dalam setiap laga. Dia pun tercatat sebagai petenis non unggulan pertama yang mampu menembus final grand slam sejak Mima Jausovec melakukan hal yang sama pada Prancis Terbuka 1983. Dia kalah oleh Chris Evert di final.

’’Aku tidak menyangka bisa mencapai final saat pertama datang di sini,’’ ucap Oastapenko. ’’Setelah pertanding­an pertama, kepercayaa­n diriku membaik. Terus seperti itu sampai aku mencapai titik ini,’’ tambah petenis yang 8 Juni lalu bersia 20 tahun itu.

Ostapenko datang di final dengan begitu ’’hijau’’. Belum ada satu pun gelar WTA yang direngkuh Ostapenko sejak terjun di tenis pro pada 2012. Baru delapan kali dia ambil bagian di grand slam. Capaian terbaiknya adalah babak ketiga alias 32 besar di Australia Terbuka pada Januari lalu.

Jika mampu menjadi kampiun, dia merupakan petenis Latvia pertama dalam sejarah meraih juara grand slam. (irr/nur)

 ??  ?? ranking
ranking

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia