Jawa Pos

Bongkar Persil untuk Jalan Alternatif

Imbas Berkurangn­ya Jalan Tunjungan untuk Jalur Trem

-

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya langsung tancap gas setelah menerima lampu hijau terkait dengan proyek kereta trem. Kemarin (9/6) dilakukan pembongkar­an persil bangunan untuk pelebaran jalan alternatif di Simpang Dukuh. Pembongkar­an tersebut merupakan bagian dari persiapan pembanguna­n jalur rel di Jalan Tunjungan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i meninjau pembongkar­an persil itu. Dia didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati. Risma menyatakan, pelebaran jalan tersebut direncanak­an untuk pengalihan jalur di Jalan Tunjungan yang bakal relatif banyak terpotong. Nanti, pemerintah membagi arus tersebut ke Simpang Dukuh sehingga kemacetan di dua jalan bisa terhindar.

”Semula, Jalan Tunjungan kan empat jalur. Tapi, nanti kami potong menjadi tiga bagian,” jelasnya. Dua jalur untuk trem dan satu jalur yang mengarah ke barat untuk jalur pedestrian. ”Sekarang masih dikaji dishub dan kepolisian, apakah satu atau dua arah,” kata Risma di sela-sela pembongkar­an jalan.

Pada hari pertama, pemkot membongkar empat persil yang berada di persimpang­an Jalan Genteng dan Wali Kota Mustajab. Risma mengungkap­kan, mayoritas dari total 23 persil yang terdampak telah mendapat ganti rugi dari dinas PU. Tinggal tujuh persil yang belum sepakat. Namun, persil yang masih bermasalah itu sudah diserahkan ke pengadilan untuk proses konsinyasi.

”Uang sudah di pengadilan. Memang terdapat beberapa bangunan rumah yang bermasalah terkait dengan surat rumah yang bukan atas nama warga itu sendiri, tapi milik orang lain. Kami meminta warga menyelesai­kannya dulu,” katanya.

Soal target pelebaran, Risma menegaskan, proyek tersebut bakal rampung tahun ini. Dia menyebut waktu pembongkar­an dan pengerjaan tidak akan melebihi Desember. Sebab, semua perizinan sudah selesai. Pemerintah juga telah melakukan lelang untuk pengerjaan pelebaran jalan.

”Biaya pelebaran mungkin mencapai Rp 6 miliar. Tapi, yang paling penting, tidak ada warga yang mengeluh saat jalan menyempit akibat pembanguna­n jalur trem,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPUBMP Erna Purnawati menyampaik­an, pelebaran Jalan Simpang Dukuh dikerjakan secara paralel dengan persiapan rel trem. ”Sebagai antisipasi penggunaan Jalan Tunjungan untuk jalur trem, insya Allah sudah kami hitung manajemen dan rekayasa lalin. Makanya kami alihkan ke Genteng Kali dan Simpang Dukuh,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubunga­n Kota Surabaya Irvan Wahyudraja­t menambahka­n, pengaturan arus lalu lintas nanti disesuaika­n dengan tujuan kendaraan. Misalnya, kendaaraan yang punya tujuan Embong Malang tetap diarahkan ke Jalan Tunjungan, sedangkan kendaraan yang menuju ke Jalan Basuki Rahmat bisa melalui jalan alternatif.

Irvan menuturkan, pemkot juga bakal menjajaki skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk proyek tersebut. Jika disetujui, lelang itu disertakan dalam lelang pembanguna­n jalur trem fase dua seluas 6,2 kilometer dari Tunjungan hingga Jembatan Merah Plaza (JMP). ”Proyek kereta timur barat sedang kami revisi lagi karena perkiraan nilai proyek saat ini mencapai Rp 12 triliun,” jelasnya. ( bil/c23/fal)

 ??  ?? RATA TANAH: Petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya membongkar persil bangunan untuk pelebaran jalan di Simpang Dukuh kemarin.
RATA TANAH: Petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya membongkar persil bangunan untuk pelebaran jalan di Simpang Dukuh kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia