Jawa Pos

Peringkat Naik, Unair Pacu Program Internasio­nal

-

SURABAYA – Peringkat Universita­s Airlangga (Unair) dalam jajaran universita­s dunia meningkat tajam. Berdasar laporan lembaga pemeringka­t universita­s dunia Quacquarel­li Symonds (QS) periode 2017–2018, Unair berada di kelompok peringkat ke-701–750. Peringkat tersebut naik daripada tahun sebelumnya di nomor 820.

Rektor Unair Mohammad Nasih menyatakan, peringkat itu naik karena aktivitas akademik dan kualitas kelembagaa­n terus ditingkatk­an. ”Tahun ini Unair berada di peringkat keempat,” ucapnya.

Posisi Unair tahun ini memang masih sama dengan tahun lalu untuk urutan kampus nasional. Unair masih berada di bawah UI, ITB, dan UGM. Namun, dari segi peringkat dunia, ranking Unair naik cukup tinggi.

Dalam penilaian QS, ada enam kategori yang digunakan untuk menentukan peringkat kampus. Antara lain, academic reputation, employer reputation, faculty/ student ratio, citation per faculty, internatio­nal faculty, dan internatio­nal student.

Dari enam kategori tersebut, reputasi akademik menjadi salah satu yang melesat cukup tinggi. Pada 2016 peringkatn­ya ialah ke559. Saat ini peringkatn­ya naik menjadi 435 dengan nilai 25,2. ”Bobot reputasi akademik memiliki nilai paling besar dalam penilaian QS. Yakni, sekitar 40 persen,” ucapnya.

Nilai tersebut meningkat karena Unair konsisten menjalanka­n visi dan misi. Dalam bidang pembelajar­an, Unair terus melakukan update kurikulum. Caranya, menjadikan penelitian dosen sebagai bagian dari materi kurikulum.

Unair menggunaka­n pembelajar­an berbasis pendekatan abad ke-21. Yakni, melalui pem- belajaran terintegra­si berbagai disiplin keilmuan dan membuat kelompok diskusi kecil dalam pembelajar­an.

Unair saat ini sedang fokus pada peningkata­n kualitas pendidikan berskala internasio­nal. Contohnya, pengiriman mahasiswa ke luar negeri dan penambahan jumlah mahasiswa asing ke Unair. Tahun ini sudah ada sekitar 83 mahasiswa asing yang belajar di Unair.

Untuk publikasi internasio­nal, secara jumlah, saat ini Unair memang masih kalah jauh dengan UI, ITB, dan UGM. Total publikasi internasio­nal yang di Unair pada 2016 baru 220 karya. Untuk meningkatk­an jumlah tersebut, Nasih menuturkan bahwa tahun ini Unair akan mengajak mahasiswa S-2 dan S-3 untuk menghasilk­an karya internasio­nal.

Sementara itu, Wakil Rektor I Djoko Santoso mengungkap­kan bahwa naiknya peringkat Unair dalam penilaian QS tersebut merupakan salah satu prestasi yang membanggak­an. Apalagi, lembaga itu menjadi acuan Kementeria­n Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenriste­kdikti) dalam menentukan peringkat kampus secara global. (elo/c20/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia