Lolos ke Taiwan karena Doa Orang Tua
Santri tidak hanya identik dengan agama, tradisional, atau kolot. Santri juga bisa meraih prestasi internasional. Ini beberapa seri kisahnya.
SITI Maghfirotul Ulyah adalah potret santri berprestasi. Pada Juli 2016 dia berhasil menyelesaikan studi magister dengan beasiswa penuh dari pemerintah Taiwan di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Dia mengambil jurusan keuangan dengan konsentrasi ilmu matematika keuangan ( financial mathematics). Gelar master of science (MSc) yang diraihnya semakin sempurna dengan IPK 3,86. Apa yang saya raih ini juga bisa dilakukan santri lainnya,’’ katanya merendah.
Menjadi minoritas di tempat kuliah tidak menghalanginya untuk meraih prestasi. Selama menuntut ilmu di Taiwan, gadis murah senyum tersebut diangkat sebagai asisten dosen di dua kampus. NTUST dan Universitas Terbuka Taiwan. Beberapa mata kuliah yang diampu Ulya adalah matematika ekonomi, statistika ekonomi,
dan
Sebelumnya, Ulya adalah peraih Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag). Dia menyele- saikan program sarjananya di jurusan statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mulai kuliah di ITS pada 2010, dia lulus dengan predikat cum laude pada 2014. IPK-nya 3,57. Sederet prestasi itu menebalkan Ulya sebagai santri berprestasi. Ulya memang berasal dari keluarga santri tulen. Gadis kelahiran 1 Juni 1992 itu menempuh pendidikan madrasah ibtidaiyah (MI) dan madrasah tsanawiyah (MTs) di Desa Wedoro, Glagah, Lamongan. Niat mondok muncul sejak menginjak MTs pada 2004. Nah, menginjak SMA pada 2007, Ulya kembali mengutarakan niatnya untuk Kali ini orang tuanya setuju. Mereka meminta putri sulungnya tersebut untuk sekolah di pondok pesantren sungguhan’’. Artinya, ponpes yang betul-betul memiliki tradisi keagamaanyangkuat.Mengajarkanberbagai ilmu agama kepada santrinya. Setelah melakukan survei, orang tuanya memilih Pondok Pesantren (Ponpes) Qo - ma rud din, Bu n g ah. Jadi, beliau sendiri yang memasukkan saya ke pondok ini,’’ katanya. (umar wirahadi/c15/oni/ bersambung)