Waduh, Siswa SD Fly di Kelas
Mabuk Carnopen, Beli Rp 2 Ribuan
TUBAN – Ironis. Penyalahgunaan obat daftar G jenis carnopen di Tuban kini menyasar kalangan pelajar sekolah dasar (SD). Fakta tersebut terungkap setelah sejumlah guru dan kepala sekolah di Kecamatan Semanding secara bergantian melaporkan dugaan siswanya yang fly kepada Polsek Semanding. Para pendidik mendesak polisi agar mengusut tuntas peredaran tersebut.
Kapolsek Semanding AKP Desis Susilo membenarkan perwakilan guru dari sejumlah sekolah yang melaporkan anak didiknya teler saat jam pelajaran berlangsung. Setelah diinterogasi, mereka mengaku baru menenggak carnopen. Salah satu siswa yang identitasnya dirahasiakan tersebut mengaku setiap hari menyisihkan uang saku Rp 2–3 ribu untuk membeli sebutir ”pil setan” itu.
Tak jarang, para bocah ingusan itu menyisihkan uang saku agar bisa membeli 1 tik carnopen Rp 20 ribu yang berisi 10 butir.
Desis menerangkan, baru dua SD yang melaporkan anak didiknya fly carnopen. Dia menduga, masih ada siswa SD lain di wilayah hukumnya yang kecanduan pil yang sama. Hanya, para pendidik enggan melapor. ”Identitas sekolah dan anak akan kami rahasiakan untuk kepentingan penyelidikan,’’ ujar perwira berpangkat tiga balok di pundak itu.
Dugaan siswa SD di Tuban yang dicekoki carnopen diperkuat dengan pengakuan Devid Tunggul Prasetyo, 30, pengedar carnopen yang ditangkap anggota Polsek Semanding, pada Kamis (8/6). Kepada petugas, dia mengaku menjual carnopen ke semua kalangan, termasuk siswa SD.
Dia tidak membedakan harga carnopen untuk pelanggan dewasa dan anak-anak. Pria bertato itu mengaku mendapatkan carnopen dari Gang Sadar, sebutan sentra penjualan gelap obat daftar G di Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, dengan harga Rp 18 ribu per tik. Dari setiap tik, dia mendapat keuntungan Rp 2 ribu.
Warga Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, itu menyebutkan bahwa pengedar carnopen di wilayah Semanding bukan hanya dirinya. Masih banyak pengedar lain. Ketika menjual kepada bocah di bawah umur, Devid tidak menggunakan trik khusus, misalnya dengan membujuk. Para pelajar SD tersebut justru mencarinya karena sudah kecanduan. ”Masih banyak pengedar carnopen yang beroperasi dan tengah kami buru,’’ terang Desis.
Dia menyatakan, diduga, carnopen yang beredar di wilayah hukumnya didapat dari bandar yang sama di kawasan Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban. Pihaknya sudah mengantongi sejumlah nama yang diduga kuat sebagai pengedar. ” Kami akan berkoordinasi dengan Polsek Tuban untuk menelusuri kebedaraan bandar di Gang Sadar,’’ terang mantan Kapolsek Bubulan, Bojonegoro, itu. (yud/ds/c21/end)