Asa Datang dari Ganda Putri
KEBERHASILAN Greysia Polii/ Apriani Rahayu menjadi kampiun di Thailand Open Grand Prix Gold 2017 memberikan motivasi baru bagi tim ganda putri. Terlebih dengan kemampuan dua pemain yang dinilai sudah cukup klik dalam pertarungan kompetitif.
Namun, keberhasilan tersebut bukannya tanpa celah. Apriani dan Greysia mengaku masih mengalami kendala. Namun, kendala itu lebih banyak terkait dengan aspek nonteknis. ”Kami harus melupakan sementara kemenangan kemarin, mulai nol lagi. Indonesia Open selalu menjadi tantangan berat,” ungkap Greysia kepada Jawa Pos.
Greysia/Apriani merupakan pasangan senior-junior yang dicoba pelatih ganda putri Eng Hian untuk turun bersama. Terlebih, dengan kondisi Nitya Krishinda Maheswari yang belum pulih betul, tampilnya mereka menjadi solusi.
Di sisi lain, keberadaan pasangan pelapis belum bisa memperlihatkan penampilan yang menjanjikan. Pasangan lainnya seperti Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, dan Tiara Rosalia/Rizky Amelia Pradipta kerap tampil inkonsisten dalam berbagai turnamen yang sudah berlangsung.
Paceklik gelar ganda putri memang sudah diselesaikan Grey- sia/Apriani. Namun, ganda putri juga diharapkan PP PBSI bisa mendulang gelar pada edisi tahun ini. Capaian tahun lalu, Anggia/Ketut dan Tiara/Rizki hanya mentok di delapan besar.
Eng Hian menjelaskan, Indonesia Open 2017 juga akan menjadi salah satu acuan buat timnya dalam menentukan skuad menuju SEA Games 2017. Terlebih, ganda putri sudah dipastikan absen dari Kejuaraan Dunia 2017. ”Saya melihat kesempatan bersaing di Indonesia masih terbuka, saya mau mereka kerja lebih keras lagi,” tuturnya. (nap/c20/ady)