Ditantang Ikut Mempromosikan Sekolah
BUKAN hanya tim basket yang makin berdebar-debar menjelang pelaksanaan Honda DBL East Java Series 2017-North Region. Hal serupa dirasakan peserta Journalist Competition. Seratus jurnalis sekolah diberi kesempatan untuk unjuk gigi dan adu kreativitas, terutama dalam dunia digital journalism.
Tahun ini, ada aturan baru yang menantang para jurnalis itu untuk mengeksplorasi Honda DBL. Mereka diwajibkan meliput
yang meliputi dan persiapan tim sekolahnya. Dengan demikian, para jurnalis bisa ikut mempromosikan sekolahnya. ’’Aturan peliputan
bisa membantu sekolahku, agar makin semangat saat bertanding di DBL Arena,” ujar Alfiyanto Indra Jayadi, jurnalis SMAN 3 Surabaya.
Untuk membekali para jurnalis sekolah tersebut, diberikan coaching clinic mengenai penulisan berita dan foto yang baik. Rosyidan, editor in chief majalah Mainbasket, menjadi pemateri untuk penulis.
’’Naskah yang bagus harus bisa memberikan informasi lebih kepada pembaca dan menggugah emosi pembaca,” tutur Idan, sapaan Rosyidan. Bukan hanya itu, Idan membagi resep ampuh untuk menjadi penulis. ’’Untuk menjadi penulis yang andal, diwajibkan untuk terus rajin membaca,” imbuhnya.
Sementara itu, Dika Febrian Kawengian, fotografer yang menjadi pemateri fotografi jurnalistik, menambahkan bahwa fotografer jurnalistik dituntut peka menangkap momen selama di lapangan. ’’Sebuah momen di pertandingan basket itu tidak bisa diulang. Makanya, kalian harus waspada dan peka akan setiap kejadian saat memotret,” ucap Dika. (nay/c18/sem)