Empat Lintasan Rawan Makan Korban
GRESIK – Pemasangan palang lintasan kereta api (KA) di empat desa di Kecamatan Duduksampeyan sangat dinantikan warga. Yakni, Desa Setrohadi, Tumapel, Tambakrejo, dan Sumari. Di empat desa tersebut, lintasan kereta api masih dibiarkan tanpa palang.
Pemasangan palang semakin urgen saat arus mudik Lebaran nanti. Sebab, frekuensi melintasnya KA akan bertambah dibanding hari biasa. Pada hari biasa, KA bisa melintas hingga 49 kali. ’’Kalau Lebaran pasti lebih dari itu,” jelas petugas jaga di lintasan Desa Setrohadi M. Ma’ruf kemarin (10/6).
Selama ini, lintasan tanpa palang dijaga secara manual. Petugas jaganya merupakan warga sekitar. Mereka direkrut langsung oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik. Di setiap lintasan, ada satu petugas jaga. Rencananya, saat arus mudik, petugas ditambah menjadi dua orang di setiap lintasan.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Gresik Vincenious Soebiyantoro menyatakan, palang lintasan KA di empat desa tersebut memang belum terpasang. ”Itu kewenangan pusat. Anggarannya dari APBN,” kata Vincenious.
Dishub telah mendatangi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hasilnya, lanjut dia, Kemenhub telah merespons laporan tersebut. Namun, dari empat titik yang diajukan, yang diterima baru tiga. Yakni, Desa Setrohadi, Tambakrejo, dan Tumapel. Anggaran pengadaan palang menjadi satu dengan pembangunan pos pantau.
Vincenious menyebutkan, pembangunan segera dilakukan setelah Lebaran. Paling lambat akhir tahun 2017. Pekerjaan fisik pasti dilakukan karena dananya masuk tahun anggaran 2017. ’’Paling lambat 2018. Palang dan pos pantau,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Setrohadi Andik Susanto mengungkapkan, pihaknya menunggu realisasi janji pemerintah. Apalagi, sudah banyak korban meninggal. ( mar/c23/dio)