Back-to-Back Ducati sejak 2010
DUCATI – Ducati siap mengganggu persaingan antara Repsol Honda dan Movistar Yamaha di papan atas MotoGP 2017. Kemarin (11/6) Andrea Dovizioso menjadi yang terdepan di MotoGP Catalunya
Itu menjadi victory beruntun bagi Ducati setelah pada seri sebelumnya Dovizioso memenangi MotoGP Italia.
Dua kemenangan beruntun adalah capaian yang luar biasa untuk Ducati. Rider Ducati yang kali terakhir mampu meraih kemenangan dua kali beruntun adalah Casey Stoner, tepatnya pada 2010. Saat itu rider Australia tersebut menjuarai GP Aragon, Spanyol, dan GP Jepang di Motegi.
Bagi Dovi, kemenangan beruntun tersebut adalah yang pertama dalam karirnya. Bahkan, prestasi segemilang itu tidak terjadi ketika dia menjuarai kelas 125 cc pada 2004.
Pola yang terjadi di GP Italia sepekan lalu terulang di Sirkuit Barcelona tadi malam. Ducati sudah menunjukkan potensinya untuk menjadi juara sejak sesi latihan dan kualifikasi. Motor Ducati paling ramah dengan pilihan ban yang disediakan Michelin. Ketika Honda dan Yamaha tidak berani memasang kombinasi ban medium-medium, Ducati melakukannya.
Temperatur udara yang sangat tinggi ketika balapan berlangsung membuat Yamaha dan Honda enggan mengambil risiko keteteran di akhir lomba jika menggunakan ban yang lebih empuk. Karena itu, Honda memasang ban kombinasi mediumhard. Sementara itu, Yamaha lebih konservatif lagi karena memasang ban hard-hard. Sekali lagi, seperti yang terjadi di Mu- gello, Yamaha kesulitan hanya bisa bermain aman dalam balapan karena ban medium terlalu empuk. Dengan ban yang lebih keras, tentu mereka akan kesulitan mengejar lawan-lawan yang memasang ban empuk.
Tanda-tanda bahwa Ducati bakal kompetitif sudah tampak ketika Jorge Lorenzo yang start dari posisi kedua mampu memimpin balapan di lima lap pertama. Seperti di Mugello, situasi tersebut tak bisa berlangsung lama. Menginjak lap ke-6, dia mengalami kesulitan dalam mempertahankan pace balapannya. Giliran Dovi, Danilo Petrucci (Pramac Ducati), dan Alvaro Bautista (Aspar Ducati) yang merajalela.
Pada lap ke-7, pemegang pole position Daniel Pedrosa yang sempat tercecer ke posisi ke-3 kembali memimpin lomba setelah menyalip rekan setimnya, Marc Marquez. Beberapa tikungan kemudian giliran Dovi menyalip Marquez untuk merebut posisi ke-2.
Setelah bertahan sampai 10 lap, Pedrosa mulai mengalami degradasi ban. Bannya tergerus habis karena bertahan habishabisan dari terkanan Dovi. Saat balapan menyisakan 8 lap, Dovi menyalip Pedrosa setelah memanfaatkan power motornya di trek lurus. Masih di lap yang sama, Marquez merebut posisi ke-2 dari Pedrosa.
Begitu tanpa halangan di depan, Dovi terus melebarkan jarak dengan Marquez. Satu lap bisa menambah jarak 0,1–0,3 detik. Semakin mendekati finis, semakin jauh. Akhirnya Dovi finis 3,544 detik lebih cepat daripada Marquez.
”Ini adalah pekan yang aneh (suhu trek panas, Red). Aku memiliki kecepatan dan mampu menjaganya sampai akhir lomba,” ujar Dovi dikutip Crash. Timnya bekerja dengan sangat baik pada detail-detail kecil untuk menemukan setting yang pas pada motornya.
Dengan kemenangan itu, Dovi menggeser Pedrosa di posisi ke-2 klasemen pembalap. Dan jelas, saat ini rider 31 tahun tersebut menjadi penantang kuat bagi Maverick Vinales dalam perebutan gelar juara. Poin keduanya hanya terpisah 7 angka (111–104). Dengan kondisi tersebut, posisi Vinales tak lagi aman. Karena masih ada 11 seri lagi hingga akhir musim.
Sejak Michelin menggantikan Bridgestone sebagai pemasok tunggal ban MotoGP, pertarungan di klasemen menjadi lebih sulit ditebak. Michelin masih terus mengembangkan ban yang pas untuk setiap trek yang menjadi tuan rumah balapan. Tidak mustahil mereka akan membawa ban baru, di mana tim tak memiliki data sama sekali tentang ban tersebut.
Saat ini persaingan untuk memperebutkan posisi puncak klasemen menjadi milik Vinales dan Dovi. Memang masih terbuka peluang bagi siapa pun untuk menjadi juara. Sebab, jika melihat hasil balapan tadi malam, semuanya masih bisa terjadi. Vinales kehilangan banyak poin di GP Barcelona karena hanya finis di posisi ke-10 dan berhak mengantongi 6 poin. (cak/c11/ang)