Jawa Pos

Mudik Selamat

-

TAHUN lalu Polri merilis data kecelakaan lalu lintas sepanjang periode arus mudik dan balik Lebaran 2016. Perinciann­ya, jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 2.427 kejadian. Angka itu turun bila dibandingk­an dengan kecelakaan mudik-balik 2015 yang mencapai 2.530 kejadian.

Turunnya jumlah kecelakaan itu juga menekan jumlah korban meninggal menjadi 447 orang, turun 526 orang bila dibandingk­an dengan 2015. Jumlah korban luka berat dan luka ringan juga turun.

Secara statistik, itu melegakan. Tapi, korban kecelakaan lalu lintas tentu bukan sekedar angka statisik. Di balik 447 korban meninggal itu, ada ayah, suami, istri, anak, hingga saudara yang berduka lara karena kehilangan orang tercinta.

Sebenarnya, program mudik gratis bisa menjadi solusi. Setidaknya, untuk mengalihka­n pemudik dari sepeda motor ke moda transporta­si yang lebih aman untuk perjalanan jarak jauh seperti bus.

Namun, perlu dipahami alasan pemudik membawa sepeda motor. Salah satunya, bisa dipakai silaturahm­i di kampung halaman.

Namun, itu belum cukup. Ternyata, ada satu alasan lain yang membuat pemudik rela menempuh jarak ratusan kilometer dengan sepeda motor. Apa itu? Sensasi perjuangan mudik.

Tak sedikit yang beranggapa­n, seolah ritual perjuangan menahan lapar, dahaga, dan nafsu sepanjang Ramadan hingga Hari Idul Fitri belum lengkap jika tidak ditutup dengan perjuangan melawan lelah dan macet menuju kampung halaman.

Alasan itu bagi sebagian orang memang sulit dicerna akal. Tapi, hal tersebut nyata ada. Karena itu, meski harus seharian atau bahkan sehari semalam berkendara dengan roda dua, tetap saja dijalani dengan sukacita.

Di sinilah regulator perlu ambil bagian. Jika mudik dengan sepeda motor tak bisa dicegah, harus diupayakan agar aspek keselemata­nnya be nar- benar diperhatik­an. Misal nya, per baikan jalan harus tuntas sebelum musim mudik. Sebab, jalan berlubang je las bisa menjadi pemicu kecelakaan. Selain itu, sosialisas­i di sepanjang jalur mudik harus digencarka­n. Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi mengantuk atau lelah. Karena itu, rest area atau area untuk istirahat pemudik harus diperbanya­k.

Semua ikhtiar itu perlu dijalankan dengan bersungguh­sungguh untuk meminimalk­an kecelakaan lalu lintas. (*)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia