Tak Pernah Tidur sampai Subuh
Tokoh-tokoh punya kisah menarik selama menjalankan ibadah puasa. Meski kegiatan seabrek, ibadah terus berjalan. Demikian pula Sullamul Hadi Nurmawan alias Gus Wawan, ketua DPRD Sidoarjo.
GUS Wawan adalah alumnus Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Pria 39 tahun itu pun masih kerap melakukan kebiasaan di pesantren saat Ramadan. Misalnya, mengaji dan melaksanakan salat malam sembari menunggu waktu sahur tiba.
Kemarin dini hari Gus Wawan tak bisa menyembunyikan sorot lelah matanya. Tapi, dia masih tampak bersemangat. Sebab, dia memang tak pernah tidur hingga salat Subuh rampung. ”Pulangnya selalu tengah malem. Mau tidur ya nanggung,” katanya.
Dalam aktivitas malam itu, Fitri- anti, sang istri, sibuk menyiapkan makan sahur untuk keluarga. Menu sahur tersebut bersahaja, tapi cukup komplet. Empat sehat lima sempurna. Ada pecel terong yang dicam- pur dengan daun turi. ”Wah, ini makanan kesukaannya. Harus ada di waktu sahur atau buka,” kata ibu tiga anak tersebut.
Tak pelak, saat sahur, Gus Wawan dan keluarga lahap menyantap makanan di meja. Menjelang imsak, Gus Wawan memakan yoghurt. ”Ini wajib. Sampai-sampai selalu rebutan sama anak saya,” tambahnya. Sahur itu pun dipungkasi dengan salat Subuh berjamaah.
Yang juga tak pernah ketinggalan saat Ramadan adalah ngacang. Tentu kegiatan itu bukan makan kacang bersama. Melainkan kependekan dari ngaji dan cangkrukan. Mengaji dan nongkrong bersama. Tentu nongkrong positif yang sesuai spirit Ramadan. Dalam kegiatan saban Senin dan Kamis di rumah Gus Wawan di Kloposepuluh, Sukodono, Sidoarjo, itu, per orang harus bisa khatam 1 juz. Dengan begitu, spirit Ramadan selalu terjaga. Bukan sekadar nongkrong-nongkrong malam tanpa makna. (Shela Novitalia Tamara/c11/dos)