Sambal Terasi Favorit Buatan Ibu
AZAN Magrib hampir berkumandang. Saat itu Pondok Pesantren Al Chusnaini, sekitar 200 meter dari kediaman Gus Wawan, begitu ramai.
Pondok tersebut memang milik keluarga Gus Wawan. Berdiri sejak 1988. Dalam suasana menjelang matahari terbenam itu, para santri mengantre takjil untuk membatalkan puasa. Setelah itu, seluruh santri dan keluarga Gus Wawan salat berjamaah di Masjid Al Chusnaini, lalu makan bersama.
Kemeriahan juga terasa di dalam rumah. Ada 17 orang yang berkumpul di meja makan panjang. Teriakan anak kecil dan alunan tawa keluarga berbaur menjadi satu. Tampak atmosfer kebahagiaan yang nyata.
Bandeng, ayam, sate, capcai, es kopyor, es krim, dan buah-buahan tersaji di atas meja makan. Juga, di antara sajian yang komplet itu ada satu yang tak pernah tertinggal. Yakni sambal terasi kesukaan Gus Wawan. Yang membuat pun spesial. Yakni Laili Muniroh, ibu Gus Wawan. ”Ini nggak ada tandingannya. Paling enak pokoknya,” jelasnya.
Laili juga sangat senang ketika seluruh anaknya berkumpul. Terutama Gus Wawan yang memang sangat sibuk sebagai ketua DPRD Sidoarjo. Saat ada Gus Wawan, ibu lima anak tersebut langsung menyiapkan makanan dan sambal kesukaan sang anak. Selain sambal terasi, pecel tempe juga difavoritkan oleh Gus Wawan. ” Nggak neko-neko makannya. Sederhana aja kok. Yang disukai, pokoknya bisa kumpul semuanya, sudah seneng sekali,” ujar perempuan berumur 63 tahun tersebut.
Gus Wawan, anak ketiga di antara lima bersaudara, rutin menjadi imam salat Tarawih di Masjid Al Chusnaini selama Ramadan. Pada tahun-tahun sebelumnya, bapak tiga anak tersebut biasanya mengajar para santri di pondoknya untuk mengaji kitab. Tapi, karena kesibukan, tahun ini dia tidak bisa mengajar. (snt/c11/dos)