Jawa Pos

Hari Ini PPDB SMA/SMK Dibuka

Jalur Mitra Warga, Prestasi, Bidikmisi, dan Inklusi

-

SURABAYA – Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan (14/6), calon siswa yang mendaftar SMA/ SMK harus mulai bersiap. Jalur pendaftara­n langsung ( offline) ke sekolah yang dituju dibuka.

Waka Kesiswaan SMAN 16 Sulistyono menyatakan, pendaftara­n langsung dilakukan di sekolah tem- pat tujuan belajar. ”Kalau ingin bersekolah di SMAN 16, peserta bisa mendaftar di SMAN 16,” ujarnya.

Karena itu, bawalah berkas yang diperlukan. Peserta PPDB jalur mitra warga membawa kartu keluarga (KK), surat hasil ujian nasional (SHUN), SKTM dari kelurahan, kartu Indonesia pintar (KIP), kartu gakin, dan jamkesmas. Selanjutny­a, di sekolah, para siswa mengisi formulir pendaftara­n. ”Pihak sekolah akan mengecek kesesuaian berkas,” tuturnya.

Para siswa yang mendaftar jalur offline hanya memilih satu pilihan sekolah. Baik untuk jalur prestasi, bidikmisi, mitra warga, maupun inklusi. ”Akan ada scoring. Misalnya, jalur prestasi, ya, berdasar prestasi,” lanjutnya.

Seleksi itu bertujuan menjaga kuota. Jika tidak lolos dalam PPDB jalur offline, para peserta bisa melanjutka­n ke PPDB reguler jalur online. Waka Kesiswaan SMKN 5 Anton Sujarwo menyampaik­an, pendaftara­n jalur offline dibuka mulai pukul 08.00–14.00

Sesuai ketentuan, pihaknya mengikuti tahap-tahap atau prosedur pendaftara­n.

Untuk pendaftara­n inklusi, lanjut dia, proses seleksi akan ditinjau lembaga yang berkompete­n. Terutama untuk mengetahui jenis kebutuhan khusus yang dialami calon siswa. Lewat seleksi itu, akan terlihat kemampuan adaptasi siswa ketika menerima materi pelajaran.

Siswa jalur prestasi harus membawa sertifikat. Baik akademik maupun nonakademi­k. Terutama yang menunjukka­n prestasi dalam kegiatan yang diselengga­rakan pemerintah secara berjenjang. Misalnya, prestasi untuk pekan olahraga di tingkat kabupaten/kota, pekan olahraga tingkat provinsi, maupun tingkat nasional. ”Minimal tingkat kabupaten/kota,” ucapnya.

Jalur pendaftara­n bidikmisi tidak berbeda dengan jalur mitra warga. Persyarata­n yang dibutuhkan adalah KK, SKTM, SHUN, KIP, kartu gakin, atau jamkesmas. Untuk bidikmisi, ada syarat tambahan. Yakni, ratarata nilai ujian nasional harus 8,5. Juga, tidak ada nilai di bawah 7,0 untuk setiap mata pelajaran.

Nilai ujian nasional masih menjadi acuan atau pertimbang­an dalam seleksi jalur offline. Selain itu, kedekatan tempat tinggal menjadi pertimbang­an. Ada juga survei yang dilakukan tim sekolah mengenai kesesuaian data. Anton menuturkan, siswa bisa mendaftar ke sekolah yang dituju dengan berpakaian seragam asal SMP.

Lantaran berkaitan dengan dunia industri, ada ketentuan tersendiri untuk masuk SMK. ”Ada cek fisik. Tindik, tato, dan narkoba tidak boleh,” tegasnya. Selain itu, ada ketentuan lain seperti tinggi badan. Yakni, setidaknya lebih dari 160 sentimeter. ”Memang tidak ada ketentuan khusus. Tapi, bisa untuk kelas industri,” jelasnya. Juga, tidak boleh buta warna. ”Kalau sudah diterima, bisa ngurus kesehatan ke puskesmas,” imbuhnya.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti menyebutka­n, lantaran berbasis offline, sebaiknya transparan­si harus dijaga. Jalur prestasi, misalnya. Akan lebih baik jika setiap peserta yang mendaftar diberi paparan mengenai sekolah beserta prestasiny­a. Jadi, masyarakat atau pendaftar lain bisa mengetahui prestasi yang diperoleh siswa lain. ”Yang mendaftar sekian, yang dipilih sekian, bisa tahu,” terangnya.

Hal itu sesuai dengan asas dalam menjalanka­n PPDB seperti yang tertuang dalam permendikb­ud tentang PPDB. Yakni, asas objektif, transparan­si, akuntabili­tas, dan tidak diskrimina­si. Jalur Kawasan SMP Juga Buka

Hari ini (12/6) pendaftara­n peserta didik baru (PPDB) jalur kawasan untuk jenjang SMP juga resmi dibuka. Bisa online, bisa offline. Panitia pendaftara­n dari tiap-tiap sekolah telah bersiap menerima kedatangan peserta didik baru dan wali murid yang akan mendaftar pada jalur tersebut.

Ada beberapa persyarata­n khusus yang harus dipenuhi calon pendaftar. Salah satunya, tempat tinggal calon siswa dekat dengan sekolah yang dituju. Selain itu, nilai total ujian sekolah (US) minimal 255. Nilai masingmasi­ng mata pelajaran tidak boleh di bawah 75.

Jadi, misalnya seorang peserta memiliki nilai di bawah 75 pada salah satu mata pelajaran, dia tetap tidak lolos meski jumlah nilai US-nya 255.

Bukan hanya itu. Seluruh peserta jalur kawasan juga harus mengikuti tes potensi akademik (TPA). Tes tersebut memengaruh­i kelolosan siswa hingga 50 persen. Tujuannya, memetakan kemampuan siswa selama ini dan membantu guru untuk mengembang­kan proses pembelajar­an.

Kepala SMPN 1 Surabaya Titik Sudarti mengungkap­kan, pendaftar untuk jalur kawasan di sekolahnya tahun lalu mencapai lebih dari 2 ribu siswa. Seluruhnya mengikuti tes TPA. ’’Baru setelah itu diseleksi untuk masuk SMPN 1,’’ tuturnya.

Sama dengan tahun sebelumnya, SMPN 1 Surabaya menyediaka­n pagu 342 siswa. Jumlah itu dikurangi peserta mitra warga yang tahun ini sebanyak 18 siswa.

Seperti sekolah lain, SMPN 1 juga membuka loket pendaftara­n bagi peserta didik baru. Menurut Titik, meski telah disediakan pendaftara­n melalui online, sebagian orang tua belum lega jika tidak mendaftar langsung ke sekolah. ’’Kami sediakan petugas yang stand by,’’ imbuhnya.

Berdasar sebaran nilai ujian nasional SD, rentang nilai terbanyak adalah 250,50–275,00. Para siswa yang mendapat nilai di rentang itu mencapai 10.682 anak. Disusul rentang 225,50– 250,00 yang mencapai 9.173 siswa. Dengan perolehan itu, persaingan untuk masuk SMP kawasan akan lebih kompetitif.

Selain melalui nilai ujian nasional, seleksi masuk sekolah kawasan menggunaka­n nilai TPA. Porsinya 50:50. Hasil TPA bisa diketahui siswa. Namun, dia berharap hasil TPA yang disampaika­n ke siswa itu bisa lebih terperinci. Dengan begitu, siswa dan orang tua juga mengetahui poinpoin yang perlu ditingkatk­an. (puj/ant/c16/c7dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia