Seleksi Dirut PD Pasar Bisa Molor
SURABAYA – Seleksi direktur utama (Dirut) dan direktur administrasi dan keuangan (Dirkeu) PD Pasar Surya diprediksi bakal molor. Hingga saat ini, wali kota Surabaya belum menandatangani persetujuan terkait dengan tim penilai uji kelayakan dan kepatutan.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Khalid menjelaskan, saat ini semua persiapan terkait dengan tahap terakhir seleksi, yakni fit and proper test, sudah selesai. Panitia seleksi sudah mengumpulkan lima nama untuk menguji enam kandidat Dirut dan Dirkeu. ”Sampai saat ini, semua persiapan sudah selesai dan kami laporkan kepada Ibu wali kota,” ungkapnya kemarin (11/6).
Sayangnya, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan paraf dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk melaksanakan tahapan tersebut. Karena itu, pihaknya juga belum bisa menetapkan tanggal sidang kelayakan dan kepatutan.
Persoalannya, wali kota diketahui bakal melakukan safari ke luar negeri dalam waktu dekat. Pertengahan bulan ini, dia berangkat ke Kanada untuk mengikuti XII Metropolis World Congres pada 19–23 Juni. Setelah itu, dia akan tiba tepat saat hari raya untuk melakukan open house. Kemudian, dia kembali terbang ke Brussel, Belgia, untuk menghadiri pertemuan dewan Global Covenant of Mayors for Climate and Energy dan transit di Nancy, Prancis, untuk acara World Materials Forum pada 29–30 Juni.
Meski begitu, Khalid menjanjikan mendapat persetujuan dari Risma pekan ini. Dengan begitu, proses pengujian bisa dilakukan sebelum Idul Fitri. ”Semoga saja dalam minggu ini bisa diteken oleh Ibu. Kalau sudah, akan kami laksanakan,’’ ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kumpulan Pedagang Pasar Seluruh Surabaya (KPPSS) Hakim Muslim mendukung wali kota untuk lebih berhati-hati dalam menyetujui tim penguji. Menurut dia, salah satu faktor yang perlu diubah adalah tim penjaring. Hakim mengaku, selama ini menemukan daftar nama yang itu-itu saja sebagai penguji tes. Tidak ada kandidat pilihan mereka yang akhirnya bisa meningkatkan kinerja pasar.
”Mereka (mantan-mantan Dirut) malah bingung cari keuntungan sendiri. Pedulinya cuma retribusi tanpa ada timbal balik ke kami,” katanya. ( bil/c20/fal)