Jawa Pos

Minta Relokasi dalam Satu Kecamatan

-

SURABAYA – Kisruh pasar tumpah di Jalan Pacuan Kuda belum selesai. Pedagang yang terancam ditertibka­n mengakui bahwa sebenarnya ada pilihan selain relokasi ke Pasar Babakan, Kalisosok.

Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pacuan Kuda Abdul Halim menyatakan, desakan pemerintah kota agar pedagang pindah ke Kalisosok tidak punya dasar perhitunga­n yang kuat. Sebab, pasar relokasi tersebut jelas berbeda kecamatan dari lokasi asal pasar tumpah itu. ”Kalau hanya ingin mengisi pasar proyek pemerintah, jangan gunakan kami sebagai korban. Yang dulu mengisi di sana saja perlahan-lahan berjualan di luar karena tidak laku,” terangnya.

Dia menjelaska­n, sebagian besar pasar tersebut diisi warga Surabaya, terutama sekitar Pacuan Kuda. Memang, ada 40 pedagang yang tercatat bukan warga ber-KTP Surabaya. Namun, mereka sudah berdomisil­i di sekitar pasar. ”Kebanyakan pelanggan kami juga datang dari sekitar. Masak kami disuruh pindah ke tempat yang jauh dari pelanggan kami,” ungkapnya.

Soal anggapan bahwa pedagang pasar tumpah mengganggu lingkungan dan warga sekitar, Abdul menolak keras. Dia telah bicara dengan pengguna bangunan di RT 1, RW 18, dan RT 1, RW 17 yang lahannya digunakan pasar saat pagi. Kenyataann­ya, mereka malah merasa terbantu dengan adanya pasar itu. Sebab, mayoritas bangunan di sana adalah toko. ”Laporan kalau ada warga yang protes, itu salah besar. Kami justru membantu tokotoko lain agar mendapat pelanggan,” paparnya.

Pihaknya juga membenahi lalu lintas dan kebersihan pasar sejak pengelolaa­n dilepas ketua RT setempat. Dalam pengelolaa­n paguyuban, justru tidak ada kemacetan saat operasiona­l pasar pada pukul 05.00–10.00. ( bil/c16/fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia