Jawa Pos

Enam SMA Negeri Terima Siswa Inklusi

-

SIDOARJO – Tahun lalu hanya dua SMAN di Sidoarjo yang menerima siswa inklusi. Yakni, SMAN 4 Sidoarjo dan SMAN 1 Gedangan. Tahun ini yang menerima bertambah empat sekolah lagi. Dengan demikian, totalnya, ada enam sekolah.

Empat sekolah lainnya itu adalah SMAN 1 Porong, SMAN 1 Tarik, SMAN 1 Wonoayu, dan SMAN 1 Waru. Sesuai petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru (PPDB), sekolah tersebut wajib menerima 5 persen siswa inklusi dari kuota. Nantinya, setiap kelas reguler maksimal diisi 5 siswa inklusi.

Banyak yang harus disiapkan sekolah sebelum menerima siswa inklusi. Yang utama adalah menyiapkan ’’hati’’ warga sekolah. Mulai guru, pegawai, siswa, hingga orang tua. Komitmen kepala sekolah juga harus ada. Selain itu, sekolah harus memiliki guru pembimbing khusus dan menyediaka­n ruang belajar bagi siswa inklusi.

Hari ini (12/6) hingga Kamis (15/6) para siswa inklusi tersebut bisa mendaftar. Petugas sekolah yang ketempatan akan langsung memverifik­asi. Pada 17 Juni mendatang siapa saja yang lolos sudah bisa diumumkan.

Saat mendaftar, siswa inklusi harus menyertaka­n catatan medis dari RSUD Kabupaten Sidoarjo sekaligus data dari SMP sebelumnya. ’’Harus RSUD. Sebab, banyak orang tua yang kalau dari luar ternyata by order. Pengalaman sekolah yang sudah menerapkan seperti itu,’’ ujar Kepala SMAN 1 Porong Ristiwi Peni.

Syarat lainnya, calon siswa inklusi tidak memiliki ketunaan lebih dari dua dan harus inklusi kategori ringan seperti slow leaner, low vision, serta tunalaras sesuai rekam medis dan wawancara. ’’Untuk kategori berat disarankan ke sekolah luar biasa,’’ ucapnya.

Sementara itu, seluruh SMK Negeri di Sidoarjo menerima jalur inklusi. Yakni, SMKN 1 Buduran, SMKN 2 Buduran, SMKN 3 Buduran, SMKN 1 Sidoarjo, dan SMKN 1 Jabon. ’’Di SMKN 1 Sidoarjo, siswa inklusi hanya pada Jurusan desain permodelan dan informasi bangunan, jurusan teknik kendaraan ringan (TKR), dan jurusan teknik audio video,’’ tutur Wakil Kepala SMKN 1 Sidoarjo Slamet Darwanto.

Sementara itu, pendaftara­n murid baru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo juga dibuka hari ini. Pendaftara­n secara online tersebut berlangsun­g hingga pekan depan. Tes untuk penentuan siswa yang diterima dilaksanak­an pada Juli.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kementeria­n Agama (Kemenag) Sidoarjo Rohmat Nasrudin menjelaska­n bahwa pendaftara­n online berakhir pada 22 Juni. Bagi siswa yang telah mendaftar, mulai 15 Juni bukti pendaftara­n sudah bisa diprint out. Bukti tersebut digunakan untuk melakukan verifikasi ke sekolah.

’’Rencananya pada 5 Juli tes penerimaan siswa dilaksanak­an,’’ lanjut Nasrudin kemarin (11/6). Materi tes bagi calon siswa baru meliputi bidang ilmu pengetahua­n dan agama.

Sementara itu, pendaftara­n murid madrasah tsanawiyah negeri (MTsN) sudah berakhir. Empat MTsN di Kota Delta telah menetapkan jumlah murid yang diterima. Di MTsN Sidoarjo, misalnya, murid yang diterima untuk tahun pelajaran baru nanti sebanyak 335 anak. Jumlah pendaftarn­ya mencapai 1.200 anak.

Di MTsN Krian, pendaftar siswa anyar mencapai 500 anak. Tetapi, yang lolos dan diterima menjadi siswa hanya 350 anak. Di MTsN Tlasih, Tulangan, di antara 350 pendaftar, 294 anak lolos seleksi. ’’Untuk MTsN Tarik peminatnya sekitar 320 anak. Yang diterima 290-an anak,’’ ujar Nasrudin. (uzi/may/c20/c7/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia