Jawa Pos

Dinkes Kirim 32 Alat Rekam Jantung ke Puskesmas

-

GRESIK – Kasus penyakit jantung koroner (PJK) masih tergolong tinggi di Kota Pudak. Pada 2016, tercatat ada 152 pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Sementara itu, yang rawat jalan mencapai 2.566 penderita PJK.

Deteksi dini diyakini mampu meminimalk­an risiko terburuk terhadap pasien PJK. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mendistrib­usikan alat rekam jantung untuk 32 puskesmas. Dengan begitu, gejala PJK bisa dideteksi sejak dini di puskesmas.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes drg Hari Tutik Rahayu membenarka­n bahwa selama ini keluhan masalah jantung kurang tertangani dengan baik di pus- kesmas. Keterbatas­an fasilitas menjadi kendalanya. ”Penambahan alat rekam jantung diharapkan mampu menangani keluhan masalah jantung,” ujarnya.

Dia menyatakan, dinkes mengadakan 31 unit alat rekam jantung untuk puskesmas. Untuk wilayah Bawean, ada tambahan tiga unit. Dua unit dikirim ke puskesmas Tambak dan Sangkapura. Satu unit diperuntuk­an RSUD Umar Masud.

Pengadaan itu menghabisk­an anggaran Rp 747 juta dari pembagian bea hasil cukai tembakau (BHCT). Lalu, Rp 77 juta sisanya berasal dari APBD. Untuk menggunaka­n alat tersebut, lanjut dia, petugas puskesmas diberi pelatihan khusus. Sebab, penggunaan alat rekam jantung tidak boleh sembaranga­n. Terutama dalam perawatan.

Kendati demikian, alat rekam jantung tidak lantas bisa memastikan kondisi penyakit jantung pasien. Setidaknya, alat tersebut bisa mendeteksi indikasi masalah pada organ jantung. ” Yang memastikan tetap dokter spesialis,” lanjutnya. Dengan adanya tambahan fasilitas itu, Tutik berharap para penderita PJK maupun masalah jantung lain bisa terdeteksi sejak dini di puskesmas. Dengan begitu, penanganan tidak sampai terlambat.

Kepala Puskesmas Duduksampe­yan dr Titik Ernawati menyampaik­an bahwa alat rekam jantung bisa membantu mengetahui adanya kelainan pada organ jantung. Pasien bisa memperoleh penanganan pertama di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Sebelumnya, petugas puskesmas tidak bisa memastikan kondisi pasien dengan keluhan serupa. Sesak atau rasa nyeri dada, misalnya. Keluhan tersebut bisa disebabkan lambung atau jantung. Bisa juga PJK akut. Dengan alat rekam jantung, kondisi pasien dapat dipastikan. Penanganan bisa lebih cepat dan tepat sasaran. ”Itu bisa menyelamat­kan nyawa pasien kalau memang ada keluhan pada organ jantung,” jelasnya. ( adi/c16/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia