Tulisan Seratus Puisi Prilly
SURABAYA – Teriakan riuh menyambut artis cantik Prilly Latuconsina di atrium Tunjungan Plaza 2 kemarin (11/6). Hari itu, ratusan penggemar Prilly berkumpul untuk menghadiri acara meet and greet buku pertamanya yang berjudul 5 Detik dan Rasa Rindu.
”Ini merupakan ketiga kalinya aku ke Surabaya. Sambutannya selalu antusias dan luar biasa,” tutur bintang film Danur tersebut. Dalam kesempatan kali ini, Prilly membeberkan alasan kenapa dirinya lebih memilih kumpulan puisi sebagai buku pertamanya.
Ada dua alasan. Bagi Prilly, puisi bisa menyembunyikan banyak hal. Setiap puisi bisa diartikan berbeda oleh masing-masing individu. ”Aku suka misteri soalnya. Jadi, biar yang baca nebak-nebak,” lanjutnya.
Alasan kedua adalah sebagai seorang figur publik yang sedang naik daun, Prilly ingin mengenalkan kembali puisi kepada para penggemarnya. Pasalnya, dia melihat sekarang puisi mulai tersingkirkan dan banyak anak muda yang mulai melupakan.
Sebagian besar isi buku itu merupakan pengalaman pribadinya. Berisi lebih dari seratus puisi, Prilly mengelompokkannya menjadi tiga subjudul besar. Muasal Rindu, Lorong Kenangan, dan Noktah. ” Muasal Rindu itu perkenalan, kayak orang pedekate gitulah. Kalau Lorong Kenangan itu bagaimana bisa berpisah, perasaan sedihnya gimana. Sedangkan Noktah lebih tentang cara pandang aku sebagai figur publik,” paparnya.
Tidak hanya menjabarkan buku terbarunya, Prilly juga menghibur para penggemarnya dengan menyanyikan salah satu lagu yang dibuat dari puisi dalam buku yang diterbitkan The PanasDalam Publishing tersebut.
Liriknya yang sendu rupanya membuat beberapa penggemarnya meneteskan air mata. Salah satunya Davina Veronica. ”Baper banget. Tadi sempat nangis pas Prilly nyanyi,” ucap gadis kelas X SMA tersebut.
Sedang menyiapkan buku kedua yang berisi behind the scene buku pertamanya, Prilly membagikan beberapa tip kepada penggemarnya yang ingin menjadi penulis. ” Teori itu tidak penting. Yang penting nulis jujur, tuangkan semua perasaan,” ujarnya. (dwi/c6/jan)