Pelaku Ingin Bunuh Warga Muslim
Teror Tabrak Pejalan Kaki Kembali Terjadi di London
LONDON – Delapan menit setelah membawa pria 48 tahun yang menabrakkan van ke sekelompok warga muslim ke markas, Kepolisian Metro London (The Met) menyebut insiden di dekat Masjid Finsbury Park itu sebagai aksi teror. Kemarin (19/6) Perdana Menteri (PM) Theresa May meninjau masjid di sisi utara ibu kota tersebut.
”Pagi ini kita semua dibangunkan dengan berita tentang serangan teroris lagi di jalanan ibu kota. Ini aksi kedua yang terjadi bulan ini dan sama menjijikkannya dengan serangan-serangan sebelumnya,” kata pemimpin 60 tahun itu sebelum meninggalkan Downing Street 10 untuk menuju Masjid Finsbury Park. Akibat insiden yang terjadi selepas tengah malam itu, satu orang tewas dan sepuluh lainnya terluka.
Sekelompok pria dan perempuan yang menjadi sasaran pelaku baru saja menunaikan salat malam di Masjid Finsbury Park dan Muslim Welfare House yang letaknya berdekatan. Konon, beberapa di antaranya sedang mengerumuni seorang pria yang mendadak jatuh dan tak sadarkan diri. Tiba-tiba, sebuah van putih yang melaju kencang dari arah Seven Sisters Road naik ke trotoar dan menabrak mereka.
Pria yang tak sadarkan diri itu kemudian dilaporkan tewas. Namun, polisi masih menyelidiki apakah kematian pria tersebut berkaitan dengan teror van putih itu atau tidak. ”Sepuluh orang terluka dalam insiden tersebut. Delapan orang dilarikan ke rumah sakit. Kini kondisi dua orang yang dirawat di rumah sakit itu kritis,” terang salah seorang personel The Met kepada media.
Abdulrahman Aidroos, salah seorang saksi mata, mengaku mendengar pelaku meneriakkan kalimat antimuslim. ”Dia berkata, ’Saya mau membunuh lebih banyak orang. Saya mau membunuh lebih banyak muslim’,” ujarnya kepada BBC TV. Bersama beberapa rekannya, pria keturunan Afrika itu ikut mengamankan pelaku setelah van yang dikendarainya berhenti karena menabrak.
Saat Aidroos dan beberapa pria lain membekuk pelaku, Mohammed Mahmoud, imam Muslim Welfare House, datang. Dia lantas mengimbau massa tetap tenang. ”Imam melarang kami main hakim sendiri dan mengamankan pelaku sampai polisi datang,” katanya. Karena itu, pelaku yang diketahui berusia 48 tahun tersebut tidak sampai terluka parah saat dihajar massa.
”Saya sangat berterima kasih kepada imam kami, Mohammed Mahmoud, yang membantu menenangkan situasi,” kata Chief Executive Muslim Welfare House Toufik Kacimi. Namun, Neil Basu yang menjabat koordinator kebijakan antiteror nasional menyatakan bahwa reaksi massa yang menjadi sasaran van pelaku sangat wajar. Karena nyaris menjadi korban, mereka meluapkan amarah kepada pelaku.
Setelah mendeklarasikan insiden itu sebagai aksi teror, The Met lantas menyatakan bahwa pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan tersebut beraksi sendirian. Untuk sementara, pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana. Dia kini diinterogasi di kantor polisi.
Bersamaan dengan lawatan May ke salah satu masjid tertua di Kota London itu, Ketua Partai Buruh Jeremy Corbyn meninjau lokasi kejadian. Dia disambut Wali Kota London Sadiq Khan. Begitu bertemu, mereka lantas berpelukan dan saling berangkulan sepanjang jalan menuju Masjid Finsbury Park. Mereka lantas mendampingi Mohammed Kozbar, ketua pengurus masjid, dalam jumpa pers.
Dewan Muslim Inggris berharap pemerintah bisa meningkatkan keamanan bagi masyarakat London pada bulan Ramadan ini. (AFP/Reuters/BBC/ CNN/hep/c21/any)