Jawa Pos

Terancam Batal ke Jepang-Prancis

-

JAKARTA – Tim karate Indonesia untuk sementara harus menunda niat menuntut ilmu ke Jepang dan Prancis. Kesempatan mereka untuk menjajal kemampuan sebelum terjun di SEA Games 2017 harus menguap sia-sia lantaran perizinan dan kurangnya dana.

Sejatinya, tim karate Indonesia harus berangkat ke Jepang dan Prancis kemarin (19/6). Namun, beberapa hari menjelang keberangka­tan, mereka belum mendapatka­n lampu hijau dari Satlak Prima. Padahal, pengajuan izin dilakukan sejak bulan lalu.

Pelatih kepala timnas karate Phillip King mengungkap­kan, saat ini proses pengajuan dana memang lebih rumit. Selain harus mengantong­i persetujua­n dari Satlak Prima dan Kemenpora, manajemen harus mendapatka­n persetujua­n dari Sekretaria­t Negara (Setneg). King menyebut semua proses itu sudah dia lakukan.

’’ Tapi, sampai saat ini, kami belum mendapatka­n kepastian tentang kelanjutan rencana tryout itu. Apakah ditunda atau malah dibatalkan? Itu yang masih menjadi pertanyaan. Padahal, saya juga sudah memantau rencana itu sampai ke Setneg,” jelasnya.

Sebelumnya, para penggawa timnas direncanak­an melakoni laga uji coba ke Jepang dan Prancis pada 19 Juni–9 Juli. Mereka dipecah menjadi dua tim. Tim nomor kata (seni) akan bertandang ke Jepang dan nomor kumite (pertarunga­n) menjalani tryout di Prancis.

Pemilihan dua negara tersebut bukan tanpa alasan. Jepang dipilih karena menjadi negara asal cabor karate. Sedangkan Prancis dipilih karena dianggap kuat di kancah Eropa. Setelah tryout di Jepang dan Prancis, timnas karate dijadwalka­n mengikuti Asian Karate Championsh­ip di Kazakhstan pada 10–17 Juli mendatang.

’’Padahal, timnas Jepang sudah siap menjadi lawan sparing kami di sana. Di Prancis pun, kami mendapat informasi bahwa anak-anak akan disambut secara khusus. Kami belum tahu seperti apa rencana kami ke depan,” katanya.

Kondisi itu disayangka­n para penggawa Merah Putih. Salah satu karateka Indonesia Jintar Simanjunta­k mengatakan, kondisi tersebut bisa membuat para penggawa timnas menjadi ’’kurang panas”. Apalagi, mereka ditargetka­n meraih dua emas di SEA Games. ’’Semoga segera ketemu jalan keluarnya. Karena ini demi prestasi Indonesia juga,” ucapnya. (tif/c17/ady)

 ?? PATRICK BAZ/AFP SERVICES ?? TUNGGU KEPASTIAN: Karateka Indonesia Suryadi saat bertanding di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan.
PATRICK BAZ/AFP SERVICES TUNGGU KEPASTIAN: Karateka Indonesia Suryadi saat bertanding di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia