50 Flight Takluk di Hadapan 49 Derajat Celsius
Suhu di Phoenix Hampir Samai Rekor 27 Tahun Lalu
PHOENIX – ” Teror” itu datang ke Phoenix, Amerika Serikat, bukan dalam bentuk ancaman bom atau serbuan orang-orang bersenjata
Melainkan cuaca panas. Sangat panas.
Awal pekan ini suhu udara di ibu kota Negara Bagian Arizona itu mencapai 120 derajat Fahrenheit (49 derajat Celsius). Buntutnya, Bandara Internasional Sky Harbor pun harus membatalkan sekitar 50 flight alias penerbangan.
Sebanyak 20 flight di antaranya milik American Eagle, maskapai regional American Airlines. ”American Eagle mengoperasikan Bombardier CRJ yang hanya bisa berfungsi normal pada suhu maksimal 47 derajat Celsius. Seluruh penerbangan yang dijadwalkan pada pukul 13.00 sampai 18.00 dibatalkan,” kata juru bicara American Airlines Senin lalu waktu setempat (19/6).
American Airlines pun meminta para penumpang yang penerba- ngannya dibatalkan segera melaporkan diri. Selanjutnya, mereka bisa menjadwalkan ulang penerbangan atau mengajukan refund.
”American Airlines membebaskan biaya penjadwalan ulang,” terang American Airlines kemarin.
Sejak akhir pekan lalu, National Weather Service sudah memperingatkan seluruh warga Phoenix tentang temperatur ekstrem. Rekor temperatur tertinggi di kota besar terpanas di AS tersebut tercatat pada 26 Juni 1990 atau dua dekade lalu.
Saat itu suhunya mencapai 122 derajat Fahrenheit (50 derajat Celsius) dan sebagian besar penerbangan juga harus dibatalkan. Jadi, suhu saat ini hampir menyamai rekor 27 tahun silam itu.
Sebenarnya suhu ekstrem Juni bukanlah perkara baru bagi penduduk metropolitan terbesar ke-12 se-AS tersebut. Setiap tahun musim panas memang selalu datang dengan temperatur tinggi. Yakni di atas 37 derajat Celsius, bahkan di atas 48 derajat Celsius.
Karena terletak di dekat garis khatulistiwa, Phoenix dan sebagian besar wilayah Arizona memang terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Tiap 20 Juni atau sekitar tanggal tersebut, belahan bumi utara, termasuk Phoenix, mengalami siang terpanjang.
Saat itu matahari berada pada titik terjauhnya dari bumi. Ketika itu terjadi, suhu udara di wilayah ekuator meningkat pesat.
Ada tiga faktor penyebab lagi yang membuat Phoenix cenderung lebih panas ketimbang kota lain di Arizona. Yakni tekanan udara yang relatif tinggi, udara yang kering, dan porsi hutan beton yang lebih banyak ketimbang hutan betulan. (Reuters/BBC/usatoday/ hep/c11/ttg)