Jawa Pos

Disopiri Kernet, Kecelakaan Beruntun, 4 Tewas

-

MAGELANG – Kecelakaan karambol terjadi di jalan utama Semarang– Magelang Selasa siang (20/6), tepatnya di dekat perempatan Secang, Kabupaten Magelang. Petaka yang melibatkan lima kendaraan itu mengakibat­kan empat orang meninggal.

Para korban adalah pasangan suami istri Mustofa Safiulloh, 32, dan Masroh, 27, warga Payaman, Kecamatan Secang; Tafsir, 49, warga Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung; dan Maryam, 62, warga Dusun Padan, RT 5, RW 2, Desa Krincing, Kecamatan Secang, yang sedang berjalan kaki.

Kecelakaan bermula saat truk tronton bermuatan snack dengan nomor polisi B 9937 JD yang dikemudika­n Suprih, warga Kudus, meluncur dari Semarang menuju Magelang dengan kecepatan tinggi. Saat itu, sekitar pukul 12.45 WIB, diduga truk mengalami rem blong.

Rem tak berfungsi diketahui ketika truk menabrak seorang pejalan kaki di kawasan Krincing, tak jauh dari lokasi kejadian. ’’Tadi truk menabrak orang yang sedang jalan, kemudian menabrak beberapa kendaraan yang siap-siap berhenti di lampu merah,’’ kata Slamet, salah seorang saksi mata.

Jalan yang menurun membuat laju truk semakin tidak terkendali. Sopir kehilangan kendali dan menabrak empat kendaraan lain secara beruntun. Yakni, sepeda motor Honda Supra dengan nopol AA 2606 YA, kemudian Innova nopol BB 1349 UKA, sepeda motor nopol AA 3711 EF, dan minibus angkutan umum Suzuki Carry nopol AA 1108 AK.

Truk baru berhenti setelah menyeret kendaraan tersebut hingga melintas di jalur berlawanan. Truk berhenti setelah mobil minibus yang dikemudika­n Tafsir tersangkut pohon. Tafsir yang terjepit akhirnya meninggal. Pengendara sepeda motor yang diketahui bernama Mustofa juga meninggal di lokasi kejadian akibat luka parah di bagian kepala. Sementara itu, dua korban lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. ’’Empat orang meninggal,’’ ujar Kasatlanta­s Polres Magelang AKP Didi Dewantoro.

Sejauh ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui kronologi serta mengungkap identitas korban. ’’Pengemudi tronton kita amankan.’’

’’Dugaan sementara, truk over muatan yang membawa snack. Kemudian, yang mengemudi bukan sopir asli, tetapi kernet. Sopir sudah mendahului ke Jogjakarta untuk mengambil antrean bongkar muat,’’ tambah Didi.

Yongki, penumpang truk tronton, mengatakan, dirinya dan sopir mengetahui bahwa kendaraann­ya mengalami rem blong. ’’Waktu itu saya bilang, lebih baik kita masuk jurang atau menabrak pohon daripada nantinya menabrak banyak orang di jalan,’’ ujarnya ketika dimintai keterangan.

Rem dirasakan mulai tidak berfungsi ketika truk melewati pertigaan Desa Krincing, Kecamatan Secang. Namun, saran itu diabaikan. Suprih mengatakan, dirinya tahu bagaimana mengemudik­an kendaraan dengan aman.

Cemas karena truk tetap melaju kencang tanpa kendali, Yongki pun berteriak-teriak dari jendela meminta semua kendaraan di jalan menyingkir. (vie/cr3/ton/c19/ami)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia