Selalu Ada Sajian Bandeng
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah punya sejumlah kegiatan rutin yang dilakukan bersama keluarga besarnya. Di meja makan, saat bersantap buka puasa, merupakan kesempatan untuk semakin mengakrabkan diri antarkerabat.
BAGI keluarga Saiful Ilah, makan bersama satu meja merupakan hal yang sulit dilakukan. Maklum, masing-masing memiliki kesibukan sendiri. Selain itu, anak Abah Ipul –sapaan akrab Saiful Ilah– sudah berkeluarga. Namun, begitu menginjak Ramadan, duduk mengitari meja makan untuk bersama-sama menyantap hidangan menjadi hal yang paling dinanti.
Itu pula yang dibuktikan tim Jawa Pos ketika berkunjung ke rumah Abah Ipul pada Minggu (18/6). Pria 67 tahun itu tersenyum manis menyambut kedatangan Jawa Pos di rumah dinasnya. Di meja makan, keluarga besar sudah berkumpul. Menunggu azan magrib berkumandang, mereka bersenda gurau. Tampak sekali keakraban di antara mereka.
Petang itu tidak semua keluarga Abah Ipul duduk mengelilingi meja makan. Sebagian lainnya duduk sambil menonton TV. Ada yang sambil mengobrol di meja keluarga dan lainnya.
Saat itu di meja makan sudah terhidang aneka sajian. Menu kolak, ayam goreng, ra- won, dan bandeng lengkap dengan sambalnya pun sudah tersaji. Ya, bagi keluarga Abah Ipul, bandeng adalah hidangan wajib.
Bandeng yang disajikan juga khusus. Harus selalu seberat 2-3 Kg. Sebab bandeng dengan ukuran itu rasa dagingnya begitu lezat. Bandeng itu diambil dari tambaknya sendiri. ”Menu yang saya makan itu nggak neko-neko. Yang panteng bandeng dan sambel,” katanya.
Begitu azan magrib berkumandang, satu per satu anggota keluarga berupaya membatalkan puasa dengan menyeruput minuman. Sebagian lainnya menyantap makan. Gurauan pun tetap terlontar di setiap obrolan mereka.
Abah Ipul terlihat sangat peduli kepada anak-anaknya petang itu. Dia menanyakan kabar anak-anaknya. Apa kegiatan mereka sehari-hari. Hal serupa ditunjukkan istri Abah Ipul, Anni’matus Sa’diyah, kepada sang suami. ’’ Pokoke minum air putih yang banyak biar kuat, biar sakitnya hilang,’’ ujar sang istri kepada Abah Ipul petang itu.
Di meja makan tersebut, Anni’matus juga berpesan kepada Abah Ipul untuk selalu menjaga kesehatan dan kondisi. ’’Sesibuk apa pun kegiatannya, harus menyempatkan istirahat,’’ tuturnya.
Selain buka bersama, ada hal lain yang tidak pernah dilewatkan Abah Ipul dan keluarga. Yakni, berziarah ke makam orang tua dan mertua di Ndaleman Buduran. Ziarah itu juga dilakukan dengan mengajak serta keluarga. Tujuannya, mereka mengingat leluhurnya. (sel/pms/c15/git)