Jawa Pos

Rasanya seperti Meraih Piala Oscar

Setahun lalu, aktor laga legendaris Jackie Chan menerima penghargaa­n Oscar untuk dedikasi dan karir panjangnya di dunia film. Setahun berselang, Chan meraih ’’Oscar’’ keduanya di ajang balapan ketahanan berkendara kondang, Le Mans 24 Jam.

-

JACKIE Chan adalah salah seorang pemilik tim balap DC ORECA-Gibson yang berlaga di kelas Le Mans Prototype (LMP) 2. Dua mobilnya berhasil finis di podium 2-3 secara overall dalam balapan yang berlangsun­g Minggu (18/6) di Prancis. Dua mobil itu hanya kalah oleh tim pabrikan top LMP1 Porsche. DC ORECA-Gibson sendiri sudah memastikan kemenangan di kelas LMP2, 70 menit sebelum balapan usai.

LMP1 adalah kelas yang diikuti tim-tim pabrikan. Sedangkan LMP2 merupakan tim privateer atau satu kelas di bawah LMP1. Karena hasil itu pula, Chan hanya bisa menyamakan prestasi tersebut dengan Oscar. Bukan award yang lain. Chanmeraih­pialakehor­matan Oscar pada 2016 atas kontribusi luar biasanya dalam film.

Prestasi di Le Mans sendiri merupakan sejarah bagi dunia motorsport Tiongkok. Sebab, sebelumnya, tidak ada satu pun tim dan pembalap asal Negeri Panda (atas nama Ho-Pin Tung) yang meraih prestasi sebesar ini pada balapan semegah Le Mans 24 Hours.

Sayang, Chan tidak bisa merayakan sukses besar itu bersama timnya. Setelah balapan, seluruh awak tim berkumpul untuk mendengark­an ucapan selamat dari aktor kondang berusia 63 tahun itu melalui telepon. ’’Ini benar-benar terasa seperti ketika aku meraih Oscar. Aku menyaksika­nnya (balapan) melalui video, aku menyesal tak bisa hadir di sana. Tapi, di mana pun kalian berada, kita menang!’’ ucapnya, lantas disambut sukacita dari segenap tim.

Tim juara LMP2 dan finis ner-up overall diisi line-up sejumlah pembalap tangguh seperti Oliver Jarvis, Ho-Pin Tung, dan Thomas Laurent. Sementara itu, mobil kedua dikendarai David Cheng (salah seorang pemilik tim) bersama Alex Brundle dan Tristan Gommendy. Tim ini finis ketiga di kelas LMP2 dan keempat secara overall. Namun, posisi mereka akhirnya naik ke urutan ketiga setelah salah satu mobil tim Vaillant Rebellion didiskuali­fikasi karena terbukti melakukan modifikasi terlarang. ’’Ini sangat bersejarah,’’ kata David Cheng.

Jackie Chan membeli saham tim DC Racing tahun lalu. Menurut Cheng, pembentuka­n tim ini dipikirkan sejak empat tahun lalu. Tujuannya adalah mengembang­kan talenta pembalap-pembalap muda Tiongkok. ’’Aku dan Jackie sudah saling mengenal 3–4 tahun lalu. Setelah Le Mans 2015, sekitar pukul 16.00, Jackie dan aku memiliki ide untuk membangun tim untuk mendukung pembalap Tionghoa dan agar Tiongkok punya tim yang berlaga di Le Mans,’’ terangnya.

Pada tahun kedua kepemilika­nnya, Chan bisa berbangga karena timnya sempat memimpin lomba. Meski,padaakhirn­ya,PorscheLMP­1 mengambil alih posisi terdepan, 70 menit terakhir jelang bubaran.

Menurut Cheng, begitu melihat timnya memimpin, Chan langsung mencari penerbanga­n ke Prancis untuk bisa merayakan kesuksesan itu. (cak/c17/nur)

 ??  ?? run-
run-
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia