Bersiap Tes Minat, Bakat, dan Penjurusan
Khusus Siswa Baru SMA/SMK
SURABAYA – Daftar ulang dalam penerimaan peserta didik baru jalur offline sudah rampung. Siswa yang diterima di SMK harus mempersiapkan diri menjalani tes minat dan bakat. Tes tersebut akan menjadi acuan dalam proses penjurusan.
Meski demikian, para siswa berhak menentukan jurusan yang diinginkannya. Demi mencocokkan dengan potensi dan bakat siswa, diperlukan tes pendukung. Tes tersebut akan dibandingkan dengan pilihan siswa tersebut.
Hal itu diungkapkan Anton Sujarwo, Waka Kesiswaan SMKN 5 Surabaya. Selain melewati tes fisik, siswa harus menjalani tes minat dan bakat. Untuk SMKN 5, Anton mengatakan bahwa tes fisik sudah berlangsung pada masa pendaftaran.
Ada pula aturan bebas dari narkoba. Menurut Anton, tes itu idealnya membutuhkan tes laboratorium. Pihak BK (bimbingan konseling) akan bertindak sebagai pemberi pertanyaan dengan tema narkoba. ”Kalau ternyata tahu, ada indikasi dia terlibat, yang begitu bisa diarahkan untuk tes lebih lanjut,” paparnya.
Sementara itu, selama masa daftar ulang, para siswa diminta untuk melampirkan surat keterangan sehat. Agar seragam, para siswa diminta untuk membawa surat keterangan sehat dari puskesmas terdekat atau RS pemerintah. Pelampiran surat keterangan tersebut ditunggu sampai 8 Juli.
Lalu, pada 12 Juli, dilaksanakan tes minat dan bakat. Tes tersebut bertujuan mengukur potensi dan bakat siswa. Apabila hasil tes menyimpang dari jurusan yang dipilih, Anton akan memanggil orang tua dan anak. ”Kami sarankan untuk mengambil jurusan yang sesuai hasil tes,” imbuhnya.
Jika ternyata siswa atau wali murid bersikukuh, pihak sekolah akan menyiapkan surat pernyataan untuk disepakati bersama. Isinya menyatakan bahwa pihak sekolah tidak bertanggung jawab jika siswa mengalami kegagalan dalam pembelajaran. ”Biasanya masih ada yang ngotot walaupun hasil tesnya enggak sesuai keinginan,” ungkapnya.
Kepala SMKN 1 Bahrun mengatakan hal serupa. Tes minat dan bakat yang dilaksanakan di sekolah tersebut akan menjadi tolok ukur kemampuan siswa. Penjurusan itu, menurut dia, berperan vital. Sebab, jurusan menjadi penentu utama berhasil tidaknya siswa selama menjalani pendidikan. Terlebih, lanjut Bahrun, tidak ada kesempatan pindah jurusan. Karena itu, siswa harus memikirkan betul jurusan yang diambilnya. Tes minat dan bakat tersebut dilaksanakan pada 10 Juli.
Di jenjang SMAN, siswa mengisi blangko untuk keperluan peminatan. Di SMAN 21, misalnya. Poin-poin yang harus diisi, antara lain, nilai rapor SMP lima mapel. Yakni, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, IPA, dan IPS. Fotokopi rapor juga dilaporkan mulai kelas VII-IX. Mereka, menurut Sekretaris PPDB SMAN 21 Sri Mulyaningsih, juga mengisi nilai unas.
Pada 9 Juli, dilaksanakan psikotes. Tujuannya, mengetahui seberapa tangguh siswa di jurusan-jurusan atau peminatan tertentu.
Sementara itu, di SMKN 2 akan diterapkan aturan memakai delapan macam seragam sekolah. Seragam bisa dibeli melalui koperasi sekolah.
Perinciannya, Senin para siswa berseragam putih dan abu-abu. Selasa, seragam batik. Rabu, seragam biru. Kamis, seragam kotak-kotak. Jumat, seragam pramuka. Tiga seragam lain adalah kaus olahraga, jas praktikum, dan jas almamater. ”Setiap hari ganti biar tidak bau keringat,” jelas Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo. (kik/puj/lau/c7/nda)