Jawa Pos

Ditinggal Berjualan, Rumah Ludes Terbakar

-

SIDOARJO – Musibah bisa datang kapan saja. Itu pulalah yang kini dirasakan Setyowati. Menjelang magrib pada Senin (19/6), rumahnya di Perumahan Puri Sampurno, Tanggulang­in, dilalap si jago merah. Ludes. Nyaris tak bersisa.

Namun, ibu tiga anak tersebut tidak mau terus larut dalam duka. ”Namanya musibah, tidak ada yang tahu datangnya kapan,” ucapnya kepada Jawa Pos kemarin (20/6).

Beberapa jam sebelum kebakaran, dia meninggalk­an rumah untuk berjualan seperti biasa. ”Dagang ayam potong di pasar,” kata perempuan yang memiliki lapak di Pasar Permata Tanggulang­in itu.

Ternyata, saat ditinggal berdagang itu, api membakar rumahnya. Setyowati bercerita, sehari sebelum terbakar, rumahnya dibuat tahlilan dalam rangka seratus hari meninggaln­ya sang suami. ”Di sini tinggal sendiri. Kadang-kadang anak dan cucu mampir berkunjung kalau ada waktu,” ungkapnya.

Selain rumah Setyowati, api membakar dua rumah lainnya. Tepatnya, di blok AA. Warga pun harus berjibaku memadamkan kobaran api pada saat berbuka puasa. Tidak ada korban jiwa. Hanya, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Berdasar informasi, kobaran api diketahui Aji Setiawan alias Wawan pada pukul 17.30. Remaja berusia 13 tahun itu adalah cucu Setyowati yang tinggal di blok AA/17. Wawan yang sehari-hari tidak tinggal bersama neneknya kebetulan ingin menumpang mandi di rumah Setyowati.

Nah, ketika ke kamar mandi, Wawan melihat ada percikan api kecil yang muncul dari colokan kipas angin. Api terus membesar. Wawan ketakutan. Warga Kalitengah, Tanggulang­in, itu berlari keluar. ”Saksi (Wawan) lalu meminta pertolonga­n,” tutur Kapolsek Tanggulang­in Kompol Sirdi. (edi/c6/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia