Kapan Realisasi Mobil Desa?
BAGAIMANA kelanjutan pengadaan mobil desa? Masyarakat desa sudah menunggu agar layanan publik semakin mudah. Ali Fikri, Kades Cangkring, Sukodono
KEBUTUHAN masyarakat desa akan kendaraan untuk pelayanan publik mendorong isu pengadaan mobil operasional desa. Kendaraan tersebut rencananya difungsikan sebagai mobil siaga desa. Jadi, jika ada warga yang sakit ataupun membutuhkan bantuan berupa alat mobilitas, mobil siaga desa bisa dimanfaatkan. Rencana pengajuan itu menguat sejak 2016. Jika tidak ada kendala, tahun ini rencana tersebut terealisasi.
Setelah sempat dicoret Badan Anggaran (Banggar) Pemprov Jatim, evaluasi terus berlanjut. Keberadaan mobil dirasa sangat dibutuhkan untuk membantu pelayanan publik di desa. Terutama dalam masalah kesehatan. Saat ini tim hukum mengevaluasi dan memverifikasi petunjuk teknis yang nantinya diterapkan. Sebab, pemberian mobil siaga desa pasti disertai tanggung jawab.
Penggunaannya tidak bisa semenamena. Pengawasan terhadap penggunaan mobil tersebut tetap dilakukan. Kami juga tidak akan merealisasikan satu per satu. Jadi, kalau deal, ya dapat serentak untuk wilayah desa, kemudian diberikan untuk kelurahan-kelurahan. Jenis mobil masih menunggu keputusan. Yang jelas, dari proses yang sedang berlangsung, usulan tersebut diperkirakan terealisasi pada 2017.
Karena itu, desa juga harus bersabar. Sebab, anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit sehingga tidak bisa ceroboh dalam memutuskan. Selain itu, kehidupan berbasis gotong royong harus kembali dihidupkan. Jika ada warga yang sakit, sudah selayaknya saling membantu. Dengan begitu, warga tidak bergantung pada pemerintah desa. Yang pasti, mobil siaga desa akan kami upayakan supaya kepala desa sebagai pemimpin bisa menyejahterakan masyarakatnya. Ali Imron, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perlindungan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana