Dilaporkan Masyarakat, 21 Jukir ’’Ditangkap’’ Polisi
GRESIK – Pemilik kendaraan terus-menerus protes. Satreskrim Polres Gresik pun turun tangan ’’menangkapi’’ para juru parkir (jukir) di berbagai lokasi kemarin (20/6) karena ulahnya semakin nakal dan seenaknya sendiri. Mereka bergaya preman.
Total ada 21 jukir yang diciduk. Banyak masalahnya. Ada yang membuat karcis parkir sendiri, menyalahgunakan karcis korporasi, hingga menarik tarif parkir di atas ketentuan peraturan daerah. Yaitu, motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.000 sekali parkir. Para jukir memaksa pemilik kendaraan untuk membayar lebih dari itu.
’’Mereka kami mintai keterangan karena banyak laporan yang masuk ke polres,’’ ujar Kasatreskrim AKP Adam Purbantoro dengan didampingi Kanit Pidum Ipda Moch. Dawud kemarin (20/6).
Untuk sementara, polisi akan menggali keterangan dari para jukir tersebut. Mengapa mereka menarik tarif melebihi ketentuan? Apa mereka tidak paham sistem parkir di Gresik. Informasinya, polisi menanyakan berbagai hal tentang perpakiran. Misalnya, dari mana beli karcis, bagaimana menguasai lahan parkir, hingga ada tidaknya permainan dalam pengelolaan parkir.
Permintaan keterangan terhadap puluhan jukir itu dilakukan hingga menjelang buka puasa. Setelah kelar, mereka diperbolehkan pulang. Menurut mantan Kasatreskrim Polres Malang itu, jukir sering beradu mulut dengan pemilik kendaraan. Pemicunya, jukir memaksakan tarif. Masyarakat pun resah. Sebagian lantas melapor ke polres.
’’Bila nanti ditemukan unsur pidana seperti pungli, apalagi korupsi, pasti kami lakukan penyidikan,’’ tegas Adam.
Di Gresik ada dua sistem penarikan parkir. Ada pajak parkir yang berlaku di tempat perbelanjaan atau pertokoan. Sistem tersebut ditangani dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah (DPPKAD). Berikutnya, parkir pinggir jalan berupa retribusi parkir. Sistem itu dikelola dinas perhubungan (dishub).
Puluhan juru parkir tersebut diamankan dari berbagai lokasi dalam operasi cipta kondisi (cipkon). Rata-rata lokasinya dikelola DPPKAD. Mereka tersebar dari Gresik Utara, Kota, hingga Selatan. Dalam operasi cipkon kemarin, kata Dawud, anggotanya bahkan berduel dengan oknum jukir di wilayah Gresik Selatan. Sebab, jukir tersebut menolak dimintai keterangan di Mapolres Gresik. Namun, dia akhirnya menyerah. (yad/c15/roz)