Jawa Pos

Tol Fungsional Mulai Makan Korban

Kendaraan Mengular di Jalur Mudik

-

JAKARTA – Jalan tol fungsional yang dioperasik­an untuk membantu kelancaran arus mudik malah memakan korban. Setidaknya terjadi enam kecelakaan selama beberapa hari musim mudik. Korlantas Polri memastikan, penyebab sebagian besar kecelakaan itu adalah pengemudi yang tidak patuh batasan kecepatan kendaraan 40 km per jam

Kepala Bagian Operasiona­l (Kabagops) Korlantas Polri Kombespol Benyamin menjelaska­n, enam kecelakaan itu memang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kecelakaan terbaru dialami Honda Freed yang masuk ke sungai di tol fungsional. ”Kecelakaan itu telah dianalisis,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos tadi malam.

Sebagian besar pengemudi kendaraan ternyata mengebut dengan kecepatan lebih dari 60 km per jam. Kondisi jalan tol fungsional yang lumayan lengang membuat pengemudi memilih tancap gas. ”Padahal, kondisi jalan tol fungsional itu bergelomba­ng,” terangnya. Salah satu kecelakaan itu diketahui akibat pengemudi kecapekan dan mengantuk. ”Ini pre- diksi sementara,” ungkapnya.

Untuk mengantisi­pasi terjadinya kembali kecelakaan, pengemudi yang akan melewati jalan tol fungsional diharapkan mematuhi batas kecepatan 40 km per jam. Apakah debu memengaruh­i kondisi berkemudi? Dia menyatakan, memang pada beberapa titik tol fungsional, debu cukup tebal. Namun, bila pengemudi tidak mengebut, tentunya debu itu bukanlah masalah. Terkait arus mudik, lanjut dia, kondisi paling parah terjadi di tol Palimanan. Kemacetan sekitar 4 km hingga 6 km per jam. Kondisi itu terjadi di pintu keluar tol. ”Tidak 12 km seperti yang dikabarkan ya,” tambahnya.

Kemacetan itu terjadi karena pengemudi antre untuk keluar tol. Namun, kendaraan tetap bisa bergerak. ”Bukan macet total. Kami juga upayakan percepatan agar macet tidak semakin panjang.”

Kakorlanta­s Polri Irjen Royke Lumowa menuturkan, terkait tol fungsional, sebenarnya yang mengkhawat­irkan adalah kondisi saat turun hujan. Sebab, pembatas jalannya belum ada. ”Sehingga tidak terlihat bila hujan,” jelasnya. Apalagi, beberapa bagian jalan masih bergelomba­ng yang bisa memunculka­n genangan air sehingga pengemudi tidak dapat melihat gelombang di jalan itu. ”Ya, semoga tidak hujan,” ujarnya.

Terkait kondisi jalan fungsional tersebut, Menteri Perhubunga­n (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan, seluruh jalan darurat akan ditutup pada malam. Misalnya, di ruas Kaligangsa (Brebes)–Gringsing (Weleri). Jalan akan ditutup mulai pukul 18.00 dan dibuka kembali pada pukul 06.00. (idr/mia/jun/c6/oki)

 ?? DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA/JPG ?? ANTRE PANJANG: Kendaraan pemudik di parkir dermaga Pelabuhan Merak, Cilegon, dini hari kemarin. Pada H-4 Lebaran, arus kendaraan naik 45 persen daripada hari biasa.
DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA/JPG ANTRE PANJANG: Kendaraan pemudik di parkir dermaga Pelabuhan Merak, Cilegon, dini hari kemarin. Pada H-4 Lebaran, arus kendaraan naik 45 persen daripada hari biasa.
 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? PULANG KAMPUNG: Calon penumpang memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta, kemarin (21/6). PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkira­kan puncak arus mudik dengan KA terjadi pada hari ini.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS PULANG KAMPUNG: Calon penumpang memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta, kemarin (21/6). PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkira­kan puncak arus mudik dengan KA terjadi pada hari ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia