Jawa Pos

Ambisi Mr Everything Bawa Saudi Lebih Modern

Setelah Gantikan Sepupu sebagai Putra Mahkota

-

RIYADH – Koresponde­n BBC Frank Gardner masih ingat betul ketika pertama bertemu Mohammed bin Salman

Putra Raja Salman, penguasa Arab Saudi, itu hanya memperkena­lkan diri sebagai ”pengacara”.

Tapi, itu pada 2013. ”Sekarang dia tinggal selangkah lagi menjadi pemimpin negara paling berpengaru­h di kawasan Arab,” tulis Gardner di BBC kemarin (21/6).

Kemarin dini hari, lewat dekrit yang mengejutka­n banyak pihak, pria 31 tahun itu diumumkan oleh sang ayah sebagai putra mahkota baru. Dia menggantik­an sang sepupu, Mohammed bin Nayef.

Raja Salman tak hanya melengserk­an Nayef sebagai putra mahkota. Dia juga mencopot keponakann­ya berusia 57 tahun tersebut dari jabatannya sebagai menteri dalam negeri, kepala intelijen, dan wakil perdana menteri.

Pangeran Nayef pun pasrah posisinya diambil. Dia menyatakan kesetiaan kepada putra mahkota yang baru, Pangeran Mohammed. ”Saya setuju,” ucap Nayef.

Di lain pihak, jabatan Pangeran Mohammed sebagai menteri pertahanan tetap melekat. Ditambah posisi baru sebagai wakil perdana menteri.

Suksesi itu terasa mengejutka­n karena selama ini posisi putra mahkota dan raja Arab Saudi hampir selalu dijabat para pangeran yang sudah berusia di atas 70 tahun. Raja Salman, misalnya, menggantik­an posisi saudaranya, Abdullah, pada usia 79 tahun.

Alasan lain yang membuat suksesi itu mengagetka­n adalah timingnya. Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah lainnya tengah berkonflik dengan Qatar. Ketegangan dengan Iran juga meningkat.

Mohammed adalah putra tertua raja Salman dari istri ketiga, Fahdah binti Falah bin Sultan. Karirnya mulai banyak disorot saat ditunjuk sebagai menteri pertahanan pada 23 Januari 2015.

Dialah yang menjadi otak di balik serangan ke pemberonta­k Houthi di Yaman. Pangeran Mohammed dekat dengan Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump. Dia juga dikenal pintar hingga banyak diplomat menjulukin­ya Mr Everything.

Tak seperti para pangeran lain yang menikah beberapa kali, Pangeran Mohammed hanya memiliki satu istri. Ayah empat anak itu juga selalu nyaman jika diwawancar­ai media, jauh berbeda dengan para pendahulu. Alumnus jurusan hukum di King Saud University itu terkenal agresif dan ambisius. ”Dia jelas sangat cemerlang, pintar, jauh di atas orang-orang seumuranny­a, dan memiliki pengaruh yang signifikan pada raja,” ujar salah seorang diplomat asing.

Para pengamat memperkira­kan, Pangeran Mohammed akan membawa perubahan pada Kerajaan Arab Saudi menjadi lebih modern. Suami Sara binti Mashoor bin Abdulaziz Al Saud itu diharapkan bisa segera merealisas­ikan program-programnya untuk mengurangi ketergantu­ngan pendapatan Saudi dari minyak. (Reuters/The Guardian/AFP/sha/c10/ttg)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia