Jawa Pos

Tak Gentar Jadi Minoritas

-

CSKA Moscow dan Dynamo Moscow memang berseteru di atas lapangan. Namun, tidak demikian fans kedua tim. Mereka malah ’’bersatu’’ melawan hegemoni Spartak.

Anna, fans CSKA, menyatakan tak sabar menyongson­g musim kompetisi baru. Kembalinya Dynamo ke pentas teratas sepak bola Rusia membuat peta persaingan semakin seru. ’’Kami, CSKA dan Dynamo, adalah sekutu. Jadi, kegembiraa­n buat Dynamo tentu saja kesenangan bagi kami juga,’’ kata cewek yang bekerja di CSKA Store itu.

Anna mencintai CSKA sejak usia belasan. Ayahnya adalah sosok yang pertama mengenalka­nnya kepada CSKA. ’’Saya berani ber taruh, kalau mau jujur, pendukung CSKA atau Dynamo pasti menjadi fans karena faktor orang tua. Orang tualah yang mengenalka­n kami datang ke stadion, lalu membuat kami ketagihan buat menonton sepak bola,’’ ucap perempuan yang fasih berbahasa Inggris itu.

Disinggung soal gesekan antarsupor­ter di Moskow, Anna menyatakan beberapa kali melihatnya. Terutama saat melibatkan tim-tim besar. Misalnya, saat CSKA melawan Spartak, Zenit St Petersburg, atau FC Rostov. ’’Fans CSKA memang tak seberapa ter- kenal seperti Spartak atau Dynamo. Meski minoritas, kami tak takut,’’ katanya.

Keramaian CSKA Store di Start Mal, Leningrads­ky, tak ada apa-apanya jika dibandingk­an dengan Spartak Store di Stasiun Kazansky. Dalam 30 menit, tak sampai dua pengunjung masuk ke toko tersebut.

Merchandis­e yang dilego di CSKA Store relatif lebih mahal daripada pernik-pernik Spartak. Gelas bir, misalnya, dibanderol RUB 1.500 (sekitar Rp 345 ribu). Sedangkan di Spartak Store hanya RUB 1.300 atau sekitar Rp 299 ribu. (*/c19/ca)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ??
DIPTA WAHYU/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia