Jawa Pos

Mitra Kukar Paling Efektif

Kalau memperhati­kan koleksi gol klub-klub Liga 1, Mitra Kukar, Madura United, dan PSM Makassar merupakan tim paling tajam. Namun, apakah mereka adalah yang paling efektif di depan gawang lawan?

-

KOMPETISI di Liga 1 belum juga separo jalan. Tapi, Madura United sudah berbicara soal perpanjang­an kontrak dengan player mereka, Peter Odemwingie. Tentu saja, bukan tanpa alasan manajer Madura United Haruna Soemitro begitu sayang kepada striker asal Nigeria tersebut.

Wajar saja, baru pekan ke-11 dan baru memainkan 10 laga di Liga 1, Odemwingie sudah mencetak 9 gol. Mantan pemain Stoke City itu merupakan top scorer di kompetisi level teratas tanah air. Sudah begitu, tercatat dia juga menyumbang 3 assist.

Hingga pekan ke-11, Odemwingie bagaikan bermain di level yang berbeda ketimbang para bek lawan. Kalau memperhati­kan statistik yang tercatat di Jawa Pos Statoskop, dia menjadi pemain yang paling sering mengancam gawang lawan dengan 43 tembakan.

Ketika dia dimatikan, Madura United juga masih memiliki banyak opsi lain untuk menusuk pertahanan lawan. Tercatat, Slamet Nurcahyo menjadi pemain kedua dengan tembakan terbanyak di Madura United dengan 23 tembakan bersama Dane Milovanovi­c yang berposisi gelandang bertahan.

Selain itu, masih ada pemain seperti Greg Nwokolo, Bayu Gatra, Saldi, Engelberd Sani, dan Boubacar Sanogo sebagai pilihan serang lain di lini depan. Hal itu membuat pelatih Madura United Gomes de Olivera tidak bingung dalam melakukan rotasi. Bahkan, ketika Odemwingie absen, Madura United tetap berbahaya.

Faktanya, ketika Odemwingie terkena akumulasi kartu saat klub berjuluk Laskar Sappe Kerrap itu melawan Persegres Gresik United (1/6), Madura tetap menang 3-2. Ketika itu, yang mencetak gol adalah Sanogo, Fandi Eko Utomo, dan Bayu Gatra (masingmasi­ng satu gol).

’’Saya terapkan rotasi pemain itu karena memiliki beberapa manfaat. Kesempatan para pemain jadi lebih merata. Juga, tidak rawan cedera,’’ jelas Gomes kemarin. ’’Penampilan Odemwingie dan Slamet sangat bagus. Mereka memberikan banyak kontribusi. Tapi, saya pikir, pemain seperti Greg, Bayu, Saldi, dan Dane juga begitu,’’ lanjutnya.

Selain Madura United, yang menakutkan para lawan adalah PSM Makassar. Bisa dibilang, mereka adalah tim yang paling rajin melepas tembakan. Tercatat, ada 202 tembakan hingga pekan ke-11. Itu didominasi tiga pemain asing mereka, Wiljan Pluim, Reinaldo Elias, dan Marc Klok.

Nah, tiga pemain tersebut sangat mendo- minasi serangan PSM musim ini. Dari tiga pemain itu saja, kontribusi tembakan PSM sudah lebih dari 50 persen. Pluim mencatat 41 tembakan, Reinaldo (34), dan Klok (33). Kalau dijumlahka­n, sudah mencapai 108 tembakan, sedangkan total tembakan PSM mencapai 202.

Namun, kalau berbicara efektivita­s di depan gawang, Mitra Kukar menjadi nomor satu. Mereka lebih baik daripada Madura United dan PSM. Para pemain Mitra Kukar melepaskan 140 tembakan dan menghasilk­an 20 gol. Artinya, efektivita­s tembakan mereka mencapai 14,2 persen.

Ya, Anindito Wahyu dan Marclei menjadi pemain yang paling rajin melepas tembakan. Anindito dengan 26 tembakan dan Marclei (23). Soal koleksi gol, Marclei lebih baik dengan 6 gol dan Anindito 4 gol. Keduanya tidak masuk dalam daftar sepuluh besar penembak terbanyak di Liga 1, tapi koleksi golnya menunjukka­n bahwa mereka efektif.

Musim ini, kombinasi serangan yang sering dipakai Mitra Kukar adalah Marclei yang ditopang Septian Maulana dan Yogi Rahadian. ’’Saya melatih serangan dari berbagai sisi. Harapannya, setiap pemain punya kemampuan mencetak gol. Jadi, kalau striker buntu, semua pemain bisa membantu,’’ kata pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra.

Kalau tiga tim tersebut merupakan yang paling garang, Arema FC terbilang yang paling tidak efektif di depan gawang lawan. Mereka mencatatka­n 137 tembakan dan hanya menghasilk­an 9 gol. Efektivita­s tembakan Cristian Gonzales dkk hanya 6,5 persen.

’’Memang, selama ini kami tampil kurang tajam. Produktivi­tas gol masih kurang. Sebelum melawan Bali United, kami baru mencetak 7 gol dari sepuluh laga. Itu kan rendah sekali,’’ kata pelatih Arema Aji Santoso.

’’Makanya saya sempat memberi instruksi kepada para gelandang, kalau dalam posisi yang bagus untuk shooting, ya dicoba saja. Ternyata malah membuat kami kebanyakan shot, tapi hasil kurang,’’ lanjutnya.

Menurut dia, kendala Arema adalah hanya memiliki dua striker, yakni Gonzales dan Dedik Setiawan. Keduanya menjadi tumpuan tim dengan sama-sama mencetak tiga gol. Adapun tiga gol lainnya dibagi rata oleh Hendro Siswanto, Esteban Vizcarra, dan Ferry Saragih. (dit/rid/rpd/c5/ham)

 ??  ?? marquee
marquee

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia