Jawa Pos

Pastikan Alat Bukti Cukup

Saksi Meninggal, Penyidikan OTT Kantor Pertanahan Tetap Jalan

-

SURABAYA – Penyidikan perkara operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Pertanahan Surabaya (KPS) 2 dipastikan tetap berjalan. Kematian Slamet, salah seorang saksi OTT, tidak memengaruh­i penanganan perkara.

Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga turut menyampaik­an belasungka­wa atas kematian Slamet. Dia menegaskan, dalam kasus OTT tersebut, alat bukti yang ada sudah cukup untuk menjerat dua tersangka. Yakni, Bayu Sasmito dan Chalidah Nazar. ’’Slamet sebelumnya hanya sebagai saksi, jadi tidak berpengaru­h,” jelasnya.

Saat ini pihaknya fokus melengkapi berkas. Surat pemberitah­uan dimulainya penyidikan (SPDP) sudah dilayangka­n ke kejaksaan. Namun, polisi asal Medan itu enggan menjelaska­n kemungkina­n adanya tersangka baru. ’’Belum ada indikasi tersangka baru. Masih terus kami dalami,” ujarnya.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Adhi Ardhani membenarka­n bahwa pihaknya telah menerima SPDP perkara pungli di KPS 2. ’’Sudah kami terima, tapi saya lupa kapan persisnya,” ucapnya.

Kejari sudah menunjuk jaksa peneliti. Dia adalah Chalida K. Hapsari. Nanti, Chalida dibantu dua jaksa yang lain. ’’Saat ini terus berkoordin­asi agar bekas segera rampung,” tambah Adhi.

Sebelumnya, Slamet, salah seorang saksi OTT tim saber pungli di KPS 2, meninggal Selasa sore (20/6). Kasubsi Tematik Pengukuran Tanah itu meninggal setelah terkena serangan jantung.

Slamet merupakan satu di antara lima orang yang terkena OTT. Dia menjalani pemeriksaa­n di mapolresta­bes pada hari OTT, Jumat (9/6). Slamet kemudian dilepas karena tidak terbukti bersalah. Statusnya sebatas saksi. Selang beberapa hari, polisi memeriksa tempat kerjanya di ruang seksi pengukuran di KPS 2 lantai 2.

Kasi Hubungan Hukum Pertanahan Asep Heri menuturkan, rekan kerjanya tersebut tampak sehat sebelum meninggal. Tidak ada tanda-tanda sakit. ”Kami, teman sekantor, kaget saat dengar beliau me- ninggal,” kata pria asal Bandung itu.

Slamet terkena serangan jantung sekitar pukul 15.00. Nyawanya tidak tertolong, meski sempat dilarikan ke rumah sakit. Jenazah Slamet kemudian dibawa ke Jogjakarta.

Asep menegaskan, Slamet tidak terlibat dalam kasus tersebut. Dia kebetulan mengantar tersangka Chalidah Nazar ke mapolresta­bes. ”Karena beliau ikut nganter, akhirnya jadi saksi sekalian,” jelasnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n, dalam OTT itu, tim saber pungli berhasil mengamanka­n uang Rp 28 juta. Perinciann­ya, Rp 8 juta didapat saat OTT dan Rp 20 juta dari rekening Bayu Sasmito.

Kecurangan yang terjadi di kantor pertanahan tersebut diduga terlah terjadi bertahun-tahun. Kini, Andi Rafiuddin, kepala KPS 2 yang baru, berupaya memutus mata rantai pungli di internal. Dia merombak seluruh pegawainya. Beberapa dimutasi ke KPS luar kota. (sal/aji/c18/fal)

Belum ada indikasi tersangka baru. Masih terus kami dalami.” AKBP Shinto Silitonga Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia