Jawa Pos

Jagalah Akhlak meski Hidup di Hutan

-

SURABAYA – Konsul Kehormatan Kerajaan Maroko Djamal Ghozi Basmeleh dan istri Azza Dina Jamal meng adakan acara berbuka puasa bersama kemarin. Acara itu dihadiri sekitar 90 undangan yang terdiri atas teman dekat dan keluarga.

Rangkaian bunga segar menghiasi meja makan dan setiap sudut ruangan. Satu per satu tamu berdatanga­n diiringi peluk dan sapa hangat. Sajian bermacam takjil tampak di pekarangan De Soematra 1910, lokasi acara.

Setelah salat Magrib berjamaah, Prof M. Quraish Shihab menyampaik­an ceramah. Dalam tausiah yang berlangsun­g kurang lebih 15 menit itu, Quraish mengajak para tamu untuk merenung dan memantapka­n hati tentang alasan turunnya Alquran. ’’Saya tidak diutus ke cuali untuk menyempurn­akan akhlak,’’ ucapnya, mengutip kalimat Nabi. Dari sana, dia kembali menegaskan bahwa Islam adalah akhlak.

Akhlak, menurut dia, merupakan hal yang harus selalu dibawa. ’’Walaupun hidup di hutan, Anda perlu akhlak. Kita perlu karena kita berhadapan dengan manusia. Kita makhluk sosial,’’ tuturnya. Dia menambahka­n, Islam juga mengajarka­n akhlak terhadap hewan, tumbuhan, orang miskin, bahkan benda mati.

Setelah tausiah, para tamu dijamu dengan makan malam. Berbagai macam menu disajikan. Mulai roti jala, nasi mandi, gule kambing, bakso, ayam panggang, hingga bermacam buah. Suasana santai, akrab, sekaligus guyub menyelimut­i ruangan.

Kenikmatan makin terasa dengan lantunan salawat dan lagu-lagu religi. ’’Ini memang acara rutin tahunan. Dan, ini adalah tahun ke-10 Bapak Quraish Shihab mengisi tausiah,’’ terang Djamal Ghozi.

Menurut dia, tausiah yang disampaika­n Quraish memiliki tema berbeda setiap tahun. Quraish juga selalu memiliki dasar yang jelas saat menyampaik­an pesan. (esa/c7/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia