Jawa Pos

Tarif Angkutan Tidak Naik

-

MOMENTUM Lebaran sering dimanfaatk­an pengemudi angkutan. Biasanya, mereka menarik tarif melebihi ketentuan. Misalnya, penumpang rute Terminal Bunder ke Subtermina­l Gubernur Suryo. Tarif biasanya Rp 5 ribu. Sopir menarik Rp 6 ribu. Alasannya, menjelang Lebaran.

Ketua DPC Organda Gresik Fandi Ahmad Yani menegaskan, tidak ada kenaikan tarif angkutan pada Lebaran 2017. Itu sudah disepakati pengusaha transporta­si. Kalau menarik tarif di luar ketentuan, sopir bisa kena teguran. Apalagi jika selisihnya tinggi. ”Ini perlu diawasi bersama,’’ papar Yani.

Menurut pengusaha taksi tersebut, kenaikan tarif harus berdasar kesepakata­n bersama. Sopir tidak boleh mengambil keputusan sendiri. Yani menjelaska­n, ke- naikan jumlah penumpang memang terjadi. Jasa transporta­si pun meningkat. Meski begitu, tidak ada penambahan armada di Kota Pudak. Termasuk taksi. Saat ini, Dishub Gresik mencatat ada 537 unit lin yang beroperasi. Ada delapan trayek. Selain wilayah perkotaan, angkutan tersebut beroperasi di pedesaan.

Sugianto, salah seorang sopir lin, menambahka­n bahwa menaikkan tarif angkutan tidak mudah. Sebagian penumpangn­ya berstatus langganan. Dia mengakui adanya kenaikan jumlah penumpang. Sebagian besar ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar. Meski dibilang tarif naik, penumpang tetap memberi sesuai angka lawas. ”Jadi, perlu sosialisas­i panjang. Kalau ndak, penumpang bisa kabur,’’ ungkapnya. (hen/c6/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia