Variasi Menu Tentukan Omzet
Januari–Mei 2017, Muncul 30 Restoran Baru
GRESIK – Persaingan usaha jasa penyedia makanan dan minuman (mamin) semakin ketat. Menjamurnya restoran baru sulit dibendung. Variasi menu berpengaruh besar pada omzet.
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Gresik mencatat, ada 30 restoran baru yang beroperasi pada Januari–Mei 2017. Saat ini total restoran di Kota Pudak mencapai 175 usaha. Banyak tempat makan itu yang berada di kawasan perumahan. ’’Berdasar data, jumlah paling banyak restoran masih di wilayah Perumahan GKB,” ujar Kabid Pajak Daerah BPPKAD Gresik Agustin Halomon Sinaga kemarin (21/6).
Sinaga mengatakan, usaha kuliner di Gresik cukup prospektif. Itu terbukti dengan omzet usaha yang relatif besar. Sinaga menyebutkan, ada restoran yang mengantongi pendapatan hingga Rp 600 juta per bulan. Lokasinya di jalan protokal. Banyak konsumen yang mengunjunginya karena variasi menunya banyak. ’’Mereka rutin membuat menu baru. Rasanya juga mantap,” katanya.
Ketua DPC Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Gresik Ninis Trisilowati Widagdo menambahkan, pangsa pasar utama restoran di Kota Giri adalah pekerja industri. Roda kehidupan usaha kuliner itu bergantung pada perusahaan-perusahaan di Gresik. Mereka menjalin kerja sama. ’’Jika tidak punya pelanggan tetap, akan sulit bergeraknya,” ucap Ninis.
Pengusaha rumah makan itu menyebutkan, pengaruh variasi menu sangat besar. Menurut Ninis, ada banyak restoran besar yang tahun ini omzetnya turun drastis. Penyebabnya, mereka hanya mengandalkan menu tunggal. Padahal, masakannya sudah cukup populer.
Ninis juga melihat ada pergeseran arah usaha kuliner. Saat ini banyak restoran dan rumah makan yang menyasar anak muda. Karena itu, mereka menampilkan menu aneka produk mi. ’’Pengusaha mulai sadar dengan membidik kaum remaja sebagai pasar,” tuturnya.
Ninis menambahkan, restoran di Kota Pudak tidak bisa lepas dari hasil perikanan. Mayoritas restoran mengandalkan menu berbahan ikan. Hal itu juga disesuaikan dengan selera dan lidah warga. “Gresik memang terkenal dengan masakan ikannya,” ujar Ninis.
Saat ini, menu-menu produk perikanan menjadi pendulang pendapatan pengusaha. Sembilang kuah, ikan bakar, pepes gurami, dan olahan lobster semakin dikangeni. Menu tersebut sudah hampir tersedia di semua restauran di Kota Pudak.
Selain GKB, pertumbuhan restoran sebenarnya juga tampak di wilayah Gresik selatan. Usaha kuliner menjamur di Perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD). Restoran juga berderet di kawasan Menganti.( hen/c7/dio)