Jawa Pos

Setoran Bea Cukai Masih Seret

Sampai 21 Juni Baru Tercapai 30 Persen

-

JAKARTA – Memasuki kuartal kedua 2017, perolehan bea dan cukai masih seret. Berdasar data Ditjen Bea Cukai, hingga 21 Juni lalu, baru Rp 57,59 triliun yang terealisas­i. Artinya, baru mencapai 30,12 persen dari target di APBN 2017 sebesar Rp 191,233 triliun.

Padahal, untuk bisa mencapai target yang ditetapkan, setoran bea cukai diproyeksi­kan telah mencapai 50 persen pada semester pertama. Direktur Penerimaan dan Perencanaa­n Strategis Ditjen Bea Cukai Sugeng Aprianto mengungkap­kan, realisasi penerimaan itu lebih tinggi daripada periode yang sama tahun sebelumnya. ”Kalau dibanding tahun lalu, lebih tinggi. Tumbuhnya 8,9 persen,” ujarnya kemarin (22/6).

Perinciann­ya, penerimaan dari bea masuk mencapai Rp 15,6 triliun dari total target Rp 33,7 triliun sampai akhir tahun ini. Pos penerimaan tersebut pun mencatatka­n pertumbuha­n 2,6 persen dibanding tahun lalu.

Menurut Sugeng, pertumbuha­n penerimaan bea masuk masih rendah karena dampak penerapan perjanjian perdaganga­n bebas dengan sejumlah negara. ”Bea masuk rendah karena tarif makin lama kian turun karena free trade area,” tuturnya.

Sementara itu, penerimaan cukai mencapai Rp Rp 40,2 triliun atau tumbuh 10,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. ”Cukai (ini kan, Red) karena memang itu alat kontrol. Rokok, misalnya. Kalau makin naik (penerimaan­nya), berarti kian banyak yang merokok,” terangnya.

Bea keluar, lanjut Sugeng, mencapai Rp 1,6 triliun dari target Rp 300 miliar. Pos penerimaan tersebut pun mencatatka­n pertumbuha­n 44,3 persen dari tahun lalu Rp 1,1 triliun.

Untuk menambah perolehan bea dan cukai, pemerintah berencana memper luas objek cukai. Salah satunya, c u kai plastik. Me nurut Dirjen Bea Cukai He ru Pambudi, draf aturan tentang cu kai plastik telah disampaika­n Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada Komisi IX DPR. ” Targetnya bisa selesai secepat mung kin,” katanya. ( ken/ c24/ noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia