Debu Halangi Jarak Pandang Pemudik
JOMBANG – Debu beterbangan di ruas jalan tol Soker (Solo–Kertosono) wilayah Bandarkedungmulyo, Jombang. Hal itu terasa sejak jalan tersebut belum difungsikan.
Sisi kanan dan kiri jalan masih berupa tanah. Penyiraman pun hanya dilakukan dua kali.
’’Memang benar, di sana banyak debu karena lebih banyak tanah. Kanan dan kiri jalan masih berupa tanah,’’ ujar Indra Rismawansyah, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Soker II, saat dihubungi melalui sambungan seluler kemarin.
Dia mengakui, setelah resmi difungsikan Senin lalu (19/6), cukup banyak kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut. Akibatnya, debu yang beterbangan di sekitar jalan itu tak terelakkan. Puncaknya terjadi saat siang. Debu yang tersapu angin beterbangan sehingga jarak pandang pemudik sedikit terganggu.
’’Makanya, mulai keluar ruas Moker seksi IV, kami pasang rambu agar kecepatan kendaraan dikurangi supaya debu tidak semakin banyak. Kasihan kendaraan paling belakang, pasti tertutup debu,’’ terangnya.
Untuk sementara, tambah Indra, sudah dipersiapkan penanganan berupa penyiraman, baik di jalan tol fungsional maupun tanah sisi kanan dan kiri jalan. Namun, penyiraman tidak dilakukan setiap waktu, hanya waktu tertentu.
Alasannya, jika penyiraman dilakukan setiap jam, dikhawatirkan lalu lintas akan terganggu. ’’Memang benar, paling banyak saat siang. Tapi, penyiraman sudah kami lakukan pagi dan sore. Jadi, sudah ada tangki yang disiapkan di lokasi,’’ ungkapnya.
Selain debu yang beterbangan, pemudik harus mengurangi kecepatan kendaraan karena ruas jalan itu menyeberangi tiga jembatan. Masing-masing dua jembatan bailey dan jembatan Sungai Brantas. Yang paling terlihat tentu saat melintasi jembatan Sungai Brantas. Kondisi jalan menanjak mulai persimpangan jalan desa hingga masuk ke jembatan tersebut. (fid/nk/c21/diq)