Jawa Pos

EL TRI TAK TERDETEKSI

-

SOCHI – Lolos, tidak lolos, lolos, tidak lolos, lolos, tidak lolos. Itulah statistik capaian Meksiko di fase grup Piala Konfederas­i. Jika merunut tren selang-seling tersebut, untuk edisi tahun ini, El Tri –julukan Meksiko– semestinya lolos ke fase knockout (semifinal).

Dan, kans itu terbuka lebar seiring kemenangan 2-1 atas Selandia Baru di Fisht Olympic Stadium kemarin dini hari WIB (22/6). Tertinggal oleh gol Chris Wood (42’), juara CONCACAF tersebut membalikka­n keadaan melalui Raul Jimenez (54’) dan Oribe Peralta (72’). Hasil itu membuat Meksiko memuncaki klasemen grup A dengan 4 poin. Poin tersebut sejatinya sama dengan Portugal. Begitu juga dengan selisih gol kedua tim (sama-sama surplus satu gol). Namun, El Tri unggul dalam produktivi­tas gol (mencetak 4 gol berbanding 3 gol yang dikoleksi Portugal).

Dalam laga pemungkas grup besok (24/6), Meksiko akan menghadapi tuan rumah Rusia di Kazan Arena. Asalkan tidak kalah, Diego Reyes dkk bakal melangkah ke semifinal.

Dikutip Four Four Two, pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio menyatakan bahwa timnya belum aman untuk lolos ke fase selanjutny­a. Rusia sebagai tuan rumah, kata Osorio, tentu akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk tidak terhenti lebih awal. ’’Kami belum memastikan apa pun. Masih ada satu lagi yang harus diperjuang­kan,” ungkap pelatih berkebangs­aan Kolombia itu.

Pahlawan kemenangan Meksiko atas Selandia Baru, Peralta, juga menyebut timnya masih punya kelemahan. ’’Kami lemah komunikasi dalam memainkan bola cepat dan saat membuat peluang. Besok (melawan Rusia, Red) jangan sampai terulang,” ujar penyerang 33 tahun yang membela klub Meksiko, America, itu sebagaiman­a dikutip Goal.

Namun, Peralta memberikan pujian atas kebijakan rotasi dari pelatihnya dalam dua laga awal Piala Konfederas­i. Melawan Selandia Baru, Osorio melakukan delapan perubahan starter. Javier ’’Chicharito” Hernandez yang bermain gemilang saat menahan seri 2-2 Portugal (18/6) dicadangka­n. Begitu pula kiper Guillermo Ochoa yang posisinya digantikan Alfredo Talavera. Bukan hanya itu, Osorio berpindah formasi dari

(4-3-3) ke back three (3-4-3) kemarin. ’’Mereka (Meksiko) seperti tim yang tidak terdeteksi. Kami beruntung bisa mencetak gol lebih dulu,’’ ucap pelatih Selandia Baru Anthony Hudson di situs resmi FIFA.

Bukan tidak mungkin Osorio kembali melakukan rotasi besar-besaran lagi saat melawan Rusia. ’’Saya ingin melihat pemain saya selalu segar dalam setiap pertanding­an,’’ ucap Osorio.

Bek kiri Meksiko Javier Aquino yang baru turun melawan Selandia Baru mengakui rotasi Osorio berjalan lancar karena sistem yang diusung berbasis pada kolektivit­as. ’’Semua pemain dalam skuad juga memiliki kualitas yang merata. Semua pemain rileks dengan bagaimana cara tim ini bekerja,’’ tutur pemain dengan 44 caps tersebut.

Di sisi lain, Meksiko harus kehilangan Carlos Salcedo sampai akhir turnamen. Bek tengah Eintracht Frankfurt itu mengalami cedera parah pada bahu kemarin hanya 33 menit setelah kickoff. Bek 23 tahun tersebut mengalami cedera karena salah tumpuan kala terjatuh.

Sial bagi Meksiko. Sesuai regulasi FIFA, pergantian pemain karena cedera saat turnamen tidak diberlakuk­an. Selain Meksiko, Portugal kehilangan bek kiri Raphael Guerreiro karena patah tulang di bagian engkel. ( ren/c17/dns)

 ?? KAI PFAFFENBAC­H/REUTERS ?? back four
KAI PFAFFENBAC­H/REUTERS back four

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia