Harapan Tersisa pada Praveen/Debby
SYDNEY – Ajang Australia Open Superseries 2017 makin tak bersahabat dengan wakil-wakil Indonesia. Dalam perempat final hari ini, tak akan ada lagi tunggal putra dan ganda putra Merah Putih. Wakil Indonesia hanya tersisa di ganda campuran.
Satu-satunya harapan Indonesia kini hanya ada pada pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto. Juara All England itu berhasil melaju ke babak delapan besar setelah menyingkirkan Yong Kai Terry Hee/Tan Wei Han (Singapura) 21-6, 21-12.
Bermain dengan pola yang benar dan jarang membuat kesalahan sendiri adalah kunci bagi Praveen/Debby menang relatih mudah dalam laga babak kedua itu. Pada pertemuan terakhir kedua pasangan di Swiss Open Grand Prix Gold 2017, Praveen/Debby juga menang straight game. Tetapi, saat itu permainnya lebih sengit. Praveen/Debby mengalahkan Hee/Tan dengan skor tipis 21-19, 24-22. ’’Kami mencoba bermain lebih bersih, artinya jarang membuat kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Kami berusaha lebih dulu menekan lawan sehingga mereka tidak dapat mengembangkan permainan,’’ ujar Debby.
Praveen menambahkan, dirinya berharap dapat mempertahankan penampilannya yang konsisten pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Laga perempat final akan mempertemukan Praveen/Debby dengan wakil Malaysia Chan Peng Soon/Cheah Yee See. Diunggulkan di tempat ketujuh, Praveen/Debby lebih difavoritkan memenangi pertandingan.
Chan merupakan pemain spesialis ganda campuran. Dia biasa berpasangan dengan Goh Liu Ying. Bersama Goh, Chan meraih medali perak di Rio setelah di final dikalahkan pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Saat ini Goh absen bertanding karena tengah menjalani perawatan atas cedera yang dialami.
Di Indonesia Open Superseries Premier 2017 pekan lalu, Chan berpasangan dengan Peck Yen Wei dan berhasil melaju ke semifinal. Di semifinal, mereka kalah oleh pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir yang akhirnya bablas menjadi juara.
’’Kami harus tetap waspada. Walaupun Chan/ Cheah pasangan baru, Chan adalah pemain senior dan kami tahu prestasi dia. Waktu di Olimpiade (Rio de Janeiro 2016), dia dapat medali perak. Berarti kualitasnya memang bagus,’’ kata Debby.
Pada babak 16 besar kemain, dua tunggal putra harus terhenti di tangan pemain senior Tiongkok. Anthony Sinisuka Ginting dikalahkan Chen Long dengan skor 10-21, 13-21. Sementara itu, Jonatan Christie takluk oleh Lin Dan juga dalam straight game 14-21, 19-21.
Anthony pantas kecewa dengan hasil tersebut. Sebab, dalam event yang sama tahun lalu, dia berhasil melaju ke semifinal dan kemudian meraih perak setelah menaklukkan peraih emas di Olimpiade Rio 2016 itu dengan skor 21-14, 21-17.
Sejatinya, masih ada satu nama pemain Indonesia di ganda putra yang lolos ke babak delapan besar. Hendra Setiawan yang berpasangan dengan Tan Boon Heong melaju setelah menundukkan unggulan keenam Lee Jhe-huei/Lee yang (Taiwan) dengan skor 21-17, 21-11.